Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Mengemudi di Jalan Tol Paling Rentan Terkena Microsleep

Kompas.com - 05/11/2021, 07:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, terjadi kecelakaan tragis yang merenggut nyawa artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah. Kecelakaan tersebut diduga terjadi karena pengemudi yang mengalami kelelahan, sehingga mengalami microsleep.

Kecelakaan mau tersebut terjadi di Tol Nganjuk arah Surabaya, kilometer 672+400A, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021).

Saat mengemudi di jalan tol, pengemudi paling rentan terserang microsleep atau kondisi ketika tubuh tertidur sementara. Tapi, akibatnya sangat fatal, karena bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal Dunia

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, microsleep bisa terjadi karena kondisi perjalanan yang stagnan. Bisa disebabkan rute yang jalurnya lurus terus atau jalan yang sudah sering pengemudi lewati.

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.(SHUTTERSTOCK)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.(SHUTTERSTOCK)

"Ketika kondisi stagnan pengemudi cenderung bosan sehingga hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Kondisi ini yang membuat otak tidak aktif bekerja," ujar Jusri, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Jusri menambahkan, microsleep bisa juga terjadi saat mata terbuka, ketika tengah berkendara. Kondisi di mana mata terbuka, tetapi kesadaran hilang, ini tentu sangat berbahaya.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Vanessa Angel, Ingat Lagi Pentingnya Menggunakan Sabuk Pengaman

"Misalnya, seandainya mobil sedang melaju pada kecepatan 70 kilometer per jam (kpj), microsleep selama 3 detik membuat kendaraan melaju tanpa kendali sejauh 200 meter," kata Jusri.

Jangan abaikan kondisi microsleep yang berawal dari kelelahan ini. Langkah paling baik adalah berhenti di tempat peristirahatan atau rest area dan istirahat sejenak.

"Bisa dibuat waktu periodik istirahat, misal setiap perjalanan dua jam sekali berhenti istirahat," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com