JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah mengalami kecelakaan maut di Tol Nganjuk arah Surabaya kilometer 672+400A, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, dugaan sementara penyebab kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel dan suaminya lantaran sopir mengantuk.
“Yang jelas jalan tol itu lurus kemudian tidak ada belokan, maksudnya, dan cuaca cerah tidak ada gelombang di jalan tol itu. Pengakuan awal sopir dalam keadaan lelah jadi terjadilah kecelakaan itu,” ucap Gatot, dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Vanessa Angel, Ingat Lagi Pentingnya Menggunakan Sabuk Pengaman
Akibat kecelakaan tersebut, dua orang tewas yakni Vanessa Angel dan Bibi. Sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka.
Belajar dari kejadian ini, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kembali mengingatkan, bahwa berkendara dalam keadaan mengantuk sama bahayanya seperti dalam kondisi mabuk.
Oleh sebab itu, jangan pernah memaksakan, lebih baik berhenti sebentar untuk menghilangkan rasa kantuk tersebut.
“Sebab, otak terlambat memberikan tanggapan akan tangkapan indera kita. Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal,” ujar Jusri saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Jusri, kejadian yang dapat dialami para pengemudi di jalan adalah gejala microsleep. Ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang hendak melakukan perjalan jauh.
“Microsleep itu keaadaan badan tertidur hanya sesaat. Mungkin sekitar 1 sampai 30 detik. Bisa juga saat mata terbuka, saat tengah berkendara. Ini tentu berbahaya,” katanya.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Tol Nganjuk, Vanessa Angel dan Suami Meninggal Dunia
Jusri menambakan, kalau memang pengemudi dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman.
“Bisa juga dengan melakukan aktivitas lain yang sifatnya menghilangkan kantuk. Seperti mendengarkan musik, mengajak penumpang yang ada di sebelah untuk mengobrol, ataupun stimulasi otak dengan membaca apa yang terlihat,” ucapnya.
Apabila sudah tidak kuat, Jusri menegaskan, lebih baik pengemudi cari tempat yang benar-benar aman dan tidur, kemudian setelah segar diperbolehkan melanjutkan perjalanan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.