JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memperluan layanan transportasi umum berbasis Buy The Service (BTS), dengan meresmikan Biskita Transpakuan berkonsep Bus Rapid Transit (BRT) di Bogor.
Layanan subsidi ini dipastikan meluncur pada Selasa (2/11/2021), setelah sebelumnya sempat tertunda.
Kepala BPTJ Polana B. Pramesti mengatakan, program subsidi untuk pengembangan angkutan umum massal di wilayah Bodetabek telah menjadi perhatian sejak lama, namun baru 2021 programnya dapat direalisasikan dengan Kota Bogor sebagai pilot project.
"Subsidi diberikan dalam bentuk skema BTS, di mana berbagai tahapan harus dilakukan sebelum skema ini dapat diterapkan," ucap Polana dalam keterangan resminya, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Estimasi Konsumsi BBM Raize GR Sport TSS di Dalam Kota
Menurut Polana, Bogor dipilih menerima subsidi karena memiliki komitmen pembenahan transportasi perkotaan yang juga mendapat dukungan dari legilslatif. Tahap awal implementasi skema BTS adalah pemilihan operator layanan yang dilakukan melalui proses pelelangan.
Lihat postingan ini di Instagram
Operator yang menang lelang juga harus mampu menyiapkan dan menyelenggarakan layanan dengan standar pelayanan BRT yang mana biaya operasionalnya dibeli atau dibayar sebagai subdisi dari Pemerintah Pusat.
Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) yang merupakan BUMD Kota Bogor terpilih sebagai operator yang melakukan kerja sama dengan PT. Kodjari Tata Angkutan dan Lorena. Standar pelayanan BRT yang harus dipenuhi antara lain meliputi aspek keselamatan, kenyamanan, dan kemudahan pelayanan.
"Sederhananya layanan BRT ini seperti halnya layanan Transjakarta yang ada di DKI Jakarta, hanya bedanya untuk di Kota Bogor belum memungkinkan menggunakan lajur khusus," ucap Polana.
Dengan layanan ini, Polana berharap bisa mendorong masyarakat di Bogor menggunakan angkutan umum massal. Lantaran itu, selain wajib memenuhi standar layanan, BPTJ juga memberikan dukungan aplikasi digital untuk kemudahan pelayanan.
Baca juga: Konsisten, Kemenhub Kembali Potong Truk ODOL di Sumatera Utara
Adapun aplikasi digital dengan nama Biskita sudah dapat diunduh melalui aplikasi playstore pada gawai berbasis andorid. Dengan aplikasi tersebut, masyakat bisa mengakses informasi layanan terutama untuk mengetahui headway atau jarak kedatangan maupun keberangkatan bus.
Selain itu pelibatan teknologi digital juga dilakukan dengan pemasangan berbagai peralatan berbasis internet IOT (Internet of Things) IOT, seperti passenger counting, GPS Tracking, dan camera surveillance pada setiap unit bus, yang berguna untuk mendukung aspek monitoring, pengawasan dan keselamatan.
"Untuk Kota Bogor disepakati namanya menjadi Biskita Transpakuan sebagai perwujudan kolaborasi antara Pemerintah Pusat (BPTJ) dan Pemerintah Kota Bogor dalam menyajikan layanan BRT untuk masyarakat Kota Bogor," ucap Polana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.