JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi menargetkan nilai ekspor mobil dari Indonesia tahun ini mencapai 8 milliar dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 113 triliun.
Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya industri otomotif dalam negeri usai terdampak pandemi Covid-19 setahun belakangan, seiring hadirnya berbagai insentif dari pemerintah.
"Pasar otomotif Indonesia besar dan terus berkembang sehingga banyak yang berminat investasi. Sekarang, kita pengekspor mobil," katanya belum lama ini.
Baca juga: Kuartal III/2021, Ekspor Mobil Buatan Indonesia Berangsur Pulih
Menurut dia, pada 2006, Indonesia jadi salah satu negara dengan jenis mobil paling sedikit dibanding negara tetangga di wilayah Asia Tengara. Salah satunya, Thailand yang mampu menjadi basis ekspor untuk kawasan terkait.
"Di sana, setiap 1.000 orang ada 179 unit sementara Indonesia hanya 47 unit. Padahal, berdasarkan populasi lebih tinggi kita sehingga potensi pasar masih sangat besar," kata Lutfi.
Adapun industri otomotif yang melihat potensi besar ini ialah Jepang yang lalu dilanjuti oleh membangun pabrik dari hulu ke hilir di dalam negeri. Sehingga, dampaknya bisa dirasakan dari kenaikan devisa negara kini.
Hanya saja Lutfi tidak menjelaskan secara rinci mengenai perkembangan nilai ekspor otomotif dari Indonesia, khususnya pada segmen kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
Tapi menurut catatan Kementerian Perdagangan, pada Agustus 2021 lalu nilai ekspor berhasil mencapai 21,42 miliar atau setar Rp 302 triliun. Nerca terkait surplus setelah 17 tahun lamanya.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Ekspor Mobil Buatan Indonesia Tembus 1 Juta Unit
Kemudian, hingga September 2021, ekspor Indonesia naik 43,8 persen dan kenaikan impor sebesar 34 persen. Sehingga, total perdagangan naik sebesar 37,51 persen secara tahunan
“Orang Jepang datang melihat pasar mobil kita luar biasa. Ketika Saya ketua BKPM tahun 2005 Saya lihat angkanya setiap 1.000 orang di Amerika itu ada 1.001 mobil. Di Jepang 1.000 orang ada 583 mobil,” ucap Lutfi.
Adapun target jangka menengah pemerintah RI mengenai ekspor mobil jenis utuh dari dalam negeri atau completely built-up (CBU) ialah sebanyak 1 juta unit. Paling tidak, angka itu bisa tercapai pada empat tahun mendatang atau 2025.
Dalam mendorong upaya tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pihaknya masih terus melobi pelaku usaha otomotif. Tujuannya, agar mampu mendorong untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan bermotor.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Penggunaan Bus Listrik Sepenuhnya pada 2030
“Pemerintah targetkan ekspor kendaraan CBU 2025 dapat capai 1 juta unit. Oleh sebab itu pada kesempatan ini terus menerus lakukan upaya melobi pelaku usaha kendaraan otomotif,” kata Agus dalam kesempatan terpisah.
“Agar mampu menjadikan indonesia sebagai basis produksi kendaraan yang berorientasi ekspor, yaitu kendaraan yang ramah lingkungan,” lanjut Agus.
Ia juga menyampaikan bawah saat ini, pangsa pasar ekspor produk otomotif dari Indonesia, termasuk komponennya telah merambah ke 80 negara.
“Dengan produksi Januari-Agustus 2021 mencapai 185.000 unit kendaraan CBU, 70.000 set CKD (completely knocked down), 50 juta komponen,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.