Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya, Jangan Berada di Belakang Truk yang Sedang Diam

Kompas.com - 25/08/2021, 19:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berkendara di daerah pelabuhan seperti Tanjung Priok bisa dikatakan sangat berbahaya. Bahayanya adalah banyaknya truk besar seperti trailer yang memakai jalanan.

Bagi pengendara motor yang berada dekat truk, harus sangat berhati-hati walaupun truk dalam keadaan diam.

Ingat juga kalau berhenti di belakang truk saat diam bukan berarti aman, karena ada kemungkinan truk mundur dan bisa terlindas.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara motor yang tertabrak truk mundur memang kerap terjadi. Hal ini dikarenakan motor yang kecil tidak dapat terlihat oleh pengemudi truk.

Baca juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Begini Aturan Berkendara ke Luar Kota

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

 

“Kalau berhenti, usahakan jangan tepat di belakangnya. Khawatir truknya tiba-tiba mundur karena sopirnya tidak melihat ada motor di belakangnya,” ucap Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Berbeda dengan kendaraan kecil, pengemudi truk sulit untuk melihat keadaan di belakangnya. Hal ini juga biasa disebut dengan blind spot, jadi bagi para pengendara motor, jangan terlalu mepet dengan truk yang ada di depannya.

“Lebih baik cari posisi yang aman, dapat terlihat oleh mata pengemudi truk dari kaca spion. Kalau truknya berhenti, masih lebih aman berada di samping daripada di belakang,” kata Agus.

Baca juga: Jaguar Land Rover Punya APM Baru di Indonesia, Gandeng Indomobil Group

Sebagai pengendara motor, harus memikirkan segala kemungkinan terburuk jika ada di jalanan. Misalnya saat dekat dengan truk, selalu pikirkan bagaimana jika truk mundur atau melakukan manuver tiba-tiba.

Dengan memikirkan kemungkinan terburuk, setidaknya pengendara motor bisa mengantisipasi jika hal yang dibayangkan benar terjadi. Sehingga pengendara motor tidak kaget dan tahu bagaimana harus bertindak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com