Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Modifikasi, Jok Jadi Bagian Livery Motor

Kompas.com - 23/07/2021, 16:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Jok sepeda motor mayoritas berwarna hitam karena dianggap netral dan tidak mudah kotor. Tapi dewasa ini jok merupakan bagian yang tak terpisahkan dari modifikasi.

Bicara tren jok motor, Dana Iswanto Brand Manager MBtech Synthetic Leather, PT Polystar International, mengatakan, saat ini banyak pemilik yang memasukkan livery motor ke bagian jok.

Baca juga: PPKM Level 4, Dispensasi Perpanjangan SIM di Yogyakarta Diperpanjang

Bengkel spesialis Cikaret Jok Motor di Cibinong, Jawa Barat.Kompas.com/Dio Bengkel spesialis Cikaret Jok Motor di Cibinong, Jawa Barat.

"Kalau bicara tren menarik. Sekarang ini kecenderungan orang itu tren cenderung terhadap livery-nya. Jadi livery bicara," kata Dana kepada Kompas.com, Seni (19/7/2021).

Contohnya kata Dana, livery Kawasaki Ninja 250 punya beberapa kombinasi warna ada hijau, hitam dan merah. Warna itu kemudian dimasukkan ke jok biar menyatu dengan livery secara keseluruhan.

"Jadi livery-nya kita bawa ke jok. Sebab sayang kita punya motor dengan livery yang banyak itu tidak dibawa masuk ke jok. Cuma komposisi warna seperti apa bisa lihat sosial media kita," katanya.

Baca juga: Bahas Tiruan Husqvarna Svartpilen dari China

Jok motor Honda ADV 160Foto: MBtech Jok motor Honda ADV 160

Dana mengatakan ada dua cara aplikasi yaitu dengan bordir atau printing alias sablon. Balik ke selera masing-masing karena tingkat pengerjaannya juga berbeda.

"Misalnya Vespa edisi 75 tahun, itu ada tulisan 75 th, ini secara teknologi kalau di sintetis bisa diaplikasikan. Misalnya dibordir atau bentuknya printing terserah lebih suka ke mana," katanya.

"Kalau kita mau tampilannya berbeda kita harus mau repot bilang ke tukang joknya. Kalau mau mengerjakan jok perlu bordir pasti butuh waktu. Tapi tren itu terus berkembang," kata Dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau