JAKARTA, KOMPAS.com - Jok sepeda motor mayoritas berwarna hitam karena dianggap netral dan tidak mudah kotor. Tapi dewasa ini jok merupakan bagian yang tak terpisahkan dari modifikasi.
Bicara tren jok motor, Dana Iswanto Brand Manager MBtech Synthetic Leather, PT Polystar International, mengatakan, saat ini banyak pemilik yang memasukkan livery motor ke bagian jok.
"Kalau bicara tren menarik. Sekarang ini kecenderungan orang itu tren cenderung terhadap livery-nya. Jadi livery bicara," kata Dana kepada Kompas.com, Seni (19/7/2021).
Contohnya kata Dana, livery Kawasaki Ninja 250 punya beberapa kombinasi warna ada hijau, hitam dan merah. Warna itu kemudian dimasukkan ke jok biar menyatu dengan livery secara keseluruhan.
"Jadi livery-nya kita bawa ke jok. Sebab sayang kita punya motor dengan livery yang banyak itu tidak dibawa masuk ke jok. Cuma komposisi warna seperti apa bisa lihat sosial media kita," katanya.
Dana mengatakan ada dua cara aplikasi yaitu dengan bordir atau printing alias sablon. Balik ke selera masing-masing karena tingkat pengerjaannya juga berbeda.
"Misalnya Vespa edisi 75 tahun, itu ada tulisan 75 th, ini secara teknologi kalau di sintetis bisa diaplikasikan. Misalnya dibordir atau bentuknya printing terserah lebih suka ke mana," katanya.
"Kalau kita mau tampilannya berbeda kita harus mau repot bilang ke tukang joknya. Kalau mau mengerjakan jok perlu bordir pasti butuh waktu. Tapi tren itu terus berkembang," kata Dana.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/07/23/164100015/tren-modifikasi-jok-jadi-bagian-livery-motor