Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Ban Motor Matik Lebih Mudah Bocor

Kompas.com - 31/05/2021, 09:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor dengan transmisi jenis continuously variable transmission (CVT) menjadi kendaraan yang paling diminati oleh masyarakat saat ini.

Kemudahan dalam pengoperasiannya serta kenyamanan saat dikendarai, adalah salah faktor utamanya.

Tidak hanya itu, skuter matik (skutik) juga menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang kerap membawa banyak barang untuk mendukung mobilitasnya. Hal ini lantaran motor skutik rata-rata dibekali dengan bagasi yang cukup mumpuni.

Meski begitu, tidak jarang kita melihat pengendara motor matik yang mendorong kendaraannya karena mengalami masalah. Salah satu alasan cukup sering, adalah karena ban bocor.

Baca juga: Indonesia Negara yang Cocok buat Kendaraan Listrik

Kondisi ini sering dikaitkan dengan ukuran rim atau velg pada motor matik tersebut. Ukuran velg motor matik kebanyakan 14 inci dan beberapa model bahkan ada yang 12 inci. Kondisi ini, sering dianggap menjadi salah satu penyebab ban motor tersebut lebih rentan mengalami kebocoran.

Selain itu, beban kendaraan yang tertumpu di bagian belakang dianggap menjadi penyabab ban belakang lebih cepat panas sehingga mudah bocor.

Terkait hal ini, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, ukuran ban sebenarnya tidak berpengaruh terhadap gampang tidaknya ban motor matik bocor.

Ilustrasi ban bocor tertusuk paku.Febri Ardani/KompasOtomotif Ilustrasi ban bocor tertusuk paku.

Menurut Zulpata, selama ini produsen motor tentunya sudah mempunyai perhitungan dengan kekuatan ban tersebut.

“Dari produsen kendaraan motor sudah memperhitungkan tentang hal ini, yaitu daya pikul setiap ban,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Zulpata menjelaskan, ada ban matik yang memiliki kode 46P, itu berarti ban bisa memikul beban sampai 170 kg, dengan kecepatan maksimal 150 km per jam. Cukup kuat untuk mengangkut beban yang berat.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2021 Usai GP Italia, Quartararo Tetap di Puncak

“Selama ukuran ban sesuai yang direkomendasikan, tekanan udara, serta ban juga sesuai, maka tidak ada masalah. Hal ini karena semuanya sudah melalui perhitungan dari pabrikan setiap motor,” kata dia.

Soal kondisi panas kondisi panas atau perfoma ban pun sudah diperhitungkan. Menurut Zulpata, masalahnya justru ada pada pemilik motor yang malas untuk cek tekanan angin ban.

“Hal itulah yang menjadi penyebab ban motor matik terlihat lebih sering mengalami kebocoran. Jadi, sebenarnya aman-aman saja kalau kita sesuaikan tekanan angin ban dengan yang direkomendasikan pabrik motornya,”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau