Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Negara yang Cocok buat Kendaraan Listrik

Kompas.com - 30/05/2021, 17:05 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang bisa mengalami cuaca panas yang ekstrim, hingga hujan deras yang menyebabkan banjir.

Maraknya penjualan kendaraan listrik belakangan ini masih membuat sejumlah orang penasaran, sanggupkah baterai dan segala perangkatnya menghadapi cuaca tersebut?

Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Laboratorium Mobil Listrik Nasional ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), mengatakan, pada dasarnya baterai mobil listrik tidak bisa bekerja optimal pada suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.

Baca juga: Kronologi Rombongan Moge Masuk Jalur Transjakarta, 4 Kena Tilang, 4 Kabur

Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-anKOMPAS.com / SETYO ADI Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-an

Namun untuk di Indonesia, kendaraan listrik bisa dibilang sangat cocok dipakai dibandingkan di negara dengan empat musim.

“Karena baterai misalnya, rekomendasi operasinya ada di temperatur sekitar 30 derajat celcius sampai 60 derajat celcius,” ujar Nur, dalam webinar yang disiarkan Youtube LBMM ITS, Sabtu (29/5/2021).

“Di bawah temperatur itu, baterai harus dipanaskan, apalagi kalau temperaturnya sampai minus,” kata dia.

Baca juga: Kesalahan Pengendara Mobil Matik di Jalan Menanjak

Kendaraan listrik Hyundai Ioniq tengah melakukan pengisian daya di SPKLUKOMPAS.com/RULY KURNIAWAN Kendaraan listrik Hyundai Ioniq tengah melakukan pengisian daya di SPKLU

Adapun untuk perangkat lainnya kurang lebih sama seperti mobil konvensional, yang sebetulnya tidak punya kendala signifikan dengan cuaca.

“Jadi Indonesia sebetulnya negara yang diciptakan Tuhan, cocok untuk kendaraan listrik. Enggak perlu banyak modifikasi, enggak perlu tambah heater untuk baterai, dan sebagainya, sudah bisa langsung digunakan,” ucap Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau