JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang bisa mengalami cuaca panas yang ekstrim, hingga hujan deras yang menyebabkan banjir.
Maraknya penjualan kendaraan listrik belakangan ini masih membuat sejumlah orang penasaran, sanggupkah baterai dan segala perangkatnya menghadapi cuaca tersebut?
Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Laboratorium Mobil Listrik Nasional ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), mengatakan, pada dasarnya baterai mobil listrik tidak bisa bekerja optimal pada suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.
Baca juga: Kronologi Rombongan Moge Masuk Jalur Transjakarta, 4 Kena Tilang, 4 Kabur
Namun untuk di Indonesia, kendaraan listrik bisa dibilang sangat cocok dipakai dibandingkan di negara dengan empat musim.
“Karena baterai misalnya, rekomendasi operasinya ada di temperatur sekitar 30 derajat celcius sampai 60 derajat celcius,” ujar Nur, dalam webinar yang disiarkan Youtube LBMM ITS, Sabtu (29/5/2021).
“Di bawah temperatur itu, baterai harus dipanaskan, apalagi kalau temperaturnya sampai minus,” kata dia.
Baca juga: Kesalahan Pengendara Mobil Matik di Jalan Menanjak
Adapun untuk perangkat lainnya kurang lebih sama seperti mobil konvensional, yang sebetulnya tidak punya kendala signifikan dengan cuaca.
“Jadi Indonesia sebetulnya negara yang diciptakan Tuhan, cocok untuk kendaraan listrik. Enggak perlu banyak modifikasi, enggak perlu tambah heater untuk baterai, dan sebagainya, sudah bisa langsung digunakan,” ucap Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.