Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendaraan Listrik Mulai Tumbuh Berkali-kali Lipat pada 2030

Kompas.com - 03/05/2021, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada masa depan, kendaraan listrik diperkiraan bakal menjadi tren global dan secara perlahan menghapus permintaan minyak dunia setiap harinya.

Dilansir dari The Guardian, diproyeksikan jumlah kendaraan listrik atau electrified vehicle meningkat dari 11 juta unit menjadi 145 juta unit pada 2030.

Bahkan menurut laporan dari Badan Energi Internasional (IEA), mungkin ada 230 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia pada tahun tersebut.

Baca juga: Beda Fitur Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, Mana yang Lebih Lengkap?

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kanan) meninjau stan Toyota untuk mobil listrik pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kiri) bersama Ketua MPR yang juga ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (kanan) meninjau stan Toyota untuk mobil listrik pada pembukaan IIMS Hybrid 2021 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2021). Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021 yang berlangsung pada 15-25 April itu digelar secara daring (online) dan kunjungan langsung dengan pembatasan kapasitas dan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Terutama jika seluruh pemerintah negara-negara di dunia setuju untuk mendorong produksi kendaraan rendah karbon guna mencapai target iklim global.

Laporan yang sama juga menyebutkan bahwa penjualan kendaraan listrik pada kuartal pertama tahun ini 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2020.

“Tren penjualan saat ini sangat menggembirakan tetapi tujuan iklim dan energi kita bersama membutuhkan penyerapan pasar yang lebih cepat,” ujar Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA, dikutip dari The Guardian, Minggu (2/5/2021).

Baca juga: Berlaku 6 Mei, Ingat Lagi Syarat Perjalanan Darat Saat Larangan Mudik

Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di FatmawatiPertamina Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di Fatmawati

Menurut Birol, saat ini pemerintah di tiap negara punya pekerjaan rumah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.

Salah satu kebijakan untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik, yakni menggunakan paket pemulihan ekonomi untuk berinvestasi dalam pembuatan baterai dan pengembangan stasiun pengisian daya.

IEA juga memprediksi ledakan kendaraan listrik memiliki implikasi bernilai miliaran dolar bagi industri otomotif global.

Baca juga: Hasil MotoGP Spanyol 2021, Jack Miller Bawa Ducati Kalahkan Yamaha

Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-anKompas.com / SETYO ADI Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-an

Kemajuan teknologi baterai dan produksi massal mobil listrik diharapkan akan terus mengurangi harga jualnya.

Namun, memang pada dekade 2020-an, pertumbuhan kendaraan listrik tetap membutuhkan subsidi dan kebijakan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau