JAKARTA, KOMPAS.com – Shell baru saja meluncurkan bahan bakar jenis baru yang diberi nama V-Power Nitro+. BBM dengan bilangan oktan 98 ini mengusung teknologi Dynaflex dan sudah sesuai dengan spesifikasi standar Euro 4.
Andreas Schaefer, Senior Fuel Scientist Product & Technology Shell Global, mengatakan, V-Power Nitro+ sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
Seperti diketahui, kebanyakan mobil berperforma tinggi kini memiliki rasio kompresi 1:12, sementara sepeda motor baru kini kompresinya telah mencapai 1:11.
Baca juga: Kebiasaan Buruk, Jangan Buntuti Iring-iringan Kendaraan Prioritas
Teknologi yang diusung pun sudah beraneka ragam. Di mobil misalnya, hadir teknologi katup variabel dengan nama yang berbeda-beda tergantung mereknya. Termasuk tren mesin kecil dengan imbuhan turbo.
Sedangkan sepeda motor, sejumlah skuter matik saat ini telah mengusung mesin 4-klep. Kemudian banyak juga yang sudah dibekali catalytic converter pada saluran gas buangnya.
Kondisi ini membuat produsen bahan bakar harus menyesuaikan dengan mobil dan motor yang ada di pasaran. Tujuannya agar performa dan efisiensi mesin bisa optimal.
Baca juga: Mitsubishi Kecewa Pajero Sport Tidak Dapat Diskon PPnBM
"Evolusi mesin saat ini lebih memperhatikan emisi gas buang yang lebih ketat dengan tetap mengedepankan efisiensi mesin, dan menjadikan mesin semakin bertenaga," ujar Schaefer, dalam konferensi virtual (7/4/2021).
"Namun, di sisi lain hal ini juga membuat mesin lebih mudah terekpos terhadap endapan residu hasil pembakaran dan energi yang terbuang akibat gesekan panas, sehingga bisa mengurangi performa dan efisiensi mesin pada akhirnya," kata dia.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan aturan emisi gas buang ini membuat faktor bahan bakar menjadi sangat penting.
Baca juga: Vespa Picnic Meluncur Terbatas, Dibanderol Rp 50 Juta
Mobil dan sepeda motor saat ini harus menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi dan berkualitas tinggi.
"Bukan cuma memiliki nilai oktan tinggi untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, tapi harus bisa membersihkan mesin dari endapan residu hasil pembakaran atau gesekan panas," ucap Schaefer.
Menurutnya, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan teknologi mesin membuat deposit pada ruang bakar lebih cepat terbentuk.
Di samping itu, gesekan antar komponen internal mesin menjadi lebih tinggi sehingga mengakibatkan performa mesin tidak optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.