JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pelarangan mobil berusia di atas 10 tahun ke atas untuk melintas di DKI Jakarta kembali ramai dibicarakan belakangan ini.
Rencana itu kembali menggeliat karena aturannya tertuang dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Dalam aturan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan jajarannya untuk memperketat ketentuan uji emisi bagi seluruh kendaraan pribadi mulai dari tahun 2019.
Baca juga: Kesalahan yang Kerap Dilakukan Mak, Sein Kanan Belok Kiri
Aturan tersebut mendapat respon dari berbagai kalangan, salah satunya Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), yang merawat mobil-mobil tahun tua.
Ketua Umum PPMKI Pusat, Ronny Arifudin mengatakan bahwa pihaknya mengembalikan ke pemerintah untuk bisa memberikan solusi kepada PPMKI.
Saat ini anggota PPMKI mengoleksi mobil mengenai perjalanan otomotif di Indonesia. PPMKI juga memelihara mobil bersejarah, di antaranya mobil eks Presiden RI pertama, Presiden Soekarno.
Baca juga: Mobil Terbakar di Tol Dalam Kota, Kenali Ciri-ciri dan Penyebabnya
“Tentunya kami juga akan negosiasi dengan pemerintah, siap mengalah. Mungkin jalannya juga akan kami batasi. Bagaimana kami diberikan solusi, privilege, supaya kami agar tetap bisa berjalan memelihara mobil ini,” kata Ronny dalam acara talkshow IIMS Virtual Phase 2, di keterangan resmi, Jumat (2/4/2021).
Ronny mengatakan, PPMKI siap bekerja sama dengan pemerintah. Klub mobil klasik ini bisa jadi corong untuk mendukung kegiatan kampanye pariwisata dan tertib berlalu lintas.
“Tujuan kami ingin berkontribusi, mendukung pemerintah salah satunya bahwa kita juga erat dengan pariwisata. Kami membantu mengampanyekan, sebagai pelaksana dari kegiatan pariwisata," katanya.
Baca juga: MotoGP 2021 Seri Kedua di Sirkuit Losail, Cek Jadwalnya Pekan ini
"Ketika touring, kami pasti akan mengunjungi tempat wisata yang kami lewati. Lalu kita erat hubungannya dengan pemerintah, kepolisian dan perhubungan dengan mengampanyekan keselamatan berlalu lintas serta ketertiban lalu lintas," kata Ronny.
Dari segi ekonomi, kata Ronny, pihaknya juga bisa membantu memajukan ekonomi kreatif, yang mana saat ini cukup banyak orang bengkel atau builder yang berhubungan dengan mobil klasik.
"Kemudian juga penyediaan suku cadang, sparepart. Kehadiran montir serta pelaku bisnis sparepart ikut menggairahkan ekonomi kreatif,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.