Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Karoseri Soal Bus Hasil Rombak Bengkel Bodi

Kompas.com - 29/03/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comModifikasi dengan rombak bodi bus di bengkel bodi memang menjadi kegiatan yang sering dilakukan. Biasanya PO bus merombak bodi kendaraan niaga  agar terlihat tetap segar dengan biaya yang relatif lebih ekonomis.

Bodi bus yang biasanya menjadi model rombakan adalah Jetbus 3+ Voyager. Namun saat ini, model bus buatan Laksana seperti Legacy SR2 HD Prime juga bisa dibuat oleh bengkel-bengkel kecil.

Untuk tampilannya pun secara kasat mata tidak berbeda jauh dengan buatan karoseri. Lalu soal model yang sangat mirip ini, apa tanggapan dari karoseri aslinya?

Baca juga: Johann Zarco Pecahkan Rekor Tembus 360 kpj, Rossi Sebut Luar Biasa

Bus AKAP PO SANDOK. PERPALZ TV Bus AKAP PO SAN

Export Manager karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, masalah jiplak-menjiplak ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Oleh karena itu karoseri Laksana terus berinovasi membuat tampilan yang berbeda dari bus-busnya.

“Jiplak-menjiplak ini memang sudah ada sejak dulu, namun Laksana berusaha untuk mengeluarkan desain yang orisinal,” ucap Werry kepada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).

Selain itu, Werry mengatakan kalau saat ini para penumpang sudah mulai kritis, sehingga tahu kualitas juga dari bus yang dinaiki. Soal bentuk bus yang mirip ini, karoseri sebenarnya belum pernah coba menuntut para bengkel rombak bus.

Baca juga: Demam MotoGP, Livery Mandalika Racing Team Banyak Dicari

“Memang desainnya tidak atau belum dipatenkan, jadi susah untuk dituntut. Jadi untuk sementara ini masih aman saja bagi yang merombak bus,” kata Werry.

Di masa pandemi Covid-19 ini juga berbagai karoseri memberikan program upgrade bus. Jadi pemilik bus bisa membawa bus lamanya ke karoseri, lalu bodinya disegarkan dengan model terbaru sehingga bisa menghemat biaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com