Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Bus dan Truk Harus Tahu Arti Warna pada Takometer

Kompas.com - 25/03/2021, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa pengemudi bus dan truk di Indonesia hanya sekadar bisa menyetir saja. Pengetahuan soal keselamatan serta pengoperasian kendaraan yang benar masih kurang, bahkan cenderung minim.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, ada satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh pengemudi bus maupun truk tentang cara mengoperasikan kendaraan.

“Di dasbor itu, ada yang namanya takometer, penunjuk rpm atau putaran mesin. Mereka harus paham, artinya zona yang bertanda hijau, putih, dan merah di takometer,” ucap Wildan dalam acara Konsinyering Penyusunan Modul Tata Cara Pengereman Angkutan Barang di Bogor, Selasa (23/4/2021).

Baca juga: Baterai Mobil Listrik Rusak, Biaya Gantinya Rp 50 Jutaan

Zona yang dimaksud adalah, pada takometer bus atau truk terbagi menjadi tiga warna, hijau, putih dan merah. Setiap zona ini memiliki arti yang harus diketahui oleh pengemudi.

“Yang hijau ini zona ekonomis, zona dengan power maksimal. Kalau mau mencapai kecepatan maksimal, pastikan jarum rpm ada di zona hijau,” kata Wildan.

Sedangkan sebelah zona hijau yakni zona putih. Pada zona putih, menunjukkan adanya torsi maksimal, sangat berguna ketika bus melewati tanjakan dan turunan yang panjang.

Baca juga: Jangan Salah, Stut Motor Mogok Juga Bisa Kena Tilang

“Jadi kalau tanjakan dan turunan, pastikan rpm ada di zona putih. Selain itu torsi maksimal kendaraan biasanya ada diantara 2.500 rpm sampai 3.000 rpm, di situ, kemampuan menanjak dan menahan kendaraan paling besar,” ucapnya.

Sedangkan jika saat turunan rpm ada di zona hijau, bisa-bisa mengalami blong karena ada di gigi tinggi, exhaust brake dan engine brake tidak bekerja maksimal menahan laju kendaraan.

“Lalu jangan sampai rpm masuk ke zona merah, nanti bisa overrunning. Cara kurangi rpm, bisa dengan direm saja, sehingga mencegah mesin pecah karena overrunning,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Tiba di Den Haag, Langsung Ditahan ICC
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau