Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Adu Banteng, Ingat Bahaya Menyalip di Tikungan

Kompas.com - 18/03/2021, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai mobil di jalan raya tentu akan dihadapkan dengan berbagai macam kendaraan, seperti bus dan truk.

Terkadang sering timbul perasaan ingin menyalip kendaraan tersebut lantaran jalannya yang cenderung lambat. Selain itu, mengemudi di belakang bus atau truk juga bukan posisi yang aman, sebab pandangan ke depan terhalang oleh besarnya dimensi kendaraan itu.

Namun, jika ingin menyalip kendaraan berdimensi besar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperhitungankan.

Baca juga: Modifikasi Helm Sampai Bikin Seperti Tabung Gas, Amankah?

Jangan sampai seperti pengendara mobil MPV yang memaksa nyalip truk di sebuah tikungan, hingga membuat kendaraan dari arah berlawanan keluar dari badan jalan. Aksi nekat dan berbahaya pengendara tersebut direkam oleh akun instagram @dashcam_owners_indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

Berkaca dari kejadian tersebut, Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, ada empat hal yang harus dipastikan pengemudi sebelum ingin menyalip truk atau bus, yaitu aman, diperbolehkan, perlu, dan mampu.

“Pertama aman, tidak ada kendaraan dari belakang yang juga ingin menyalip. Lalu kendaraan yang ada di depan truk cukup jauh sehingga mobil bisa masuk kembali setelah menyalipnya. Pastikan juga pengemudi truk atau bus tahu kalau ingin disalip dan memberi jalan,” ucap Marcell, belum lama ini kepada Kompas.com.

ilustrasi menyalipKompas.com/Fathan Radityasani ilustrasi menyalip

Kemudian yang kedua adalah diperbolehkan atau tidak, misalnya tempatnya dibenarkan untuk menyalip, tidak ada rambu larangan mendahului atau marka membujur utuh. Bukan di jalan menikung, sebab kondisi jalan tersebut penuh dengan blindspot.

“Kita dan pengemudi lain dari arah berlawanan sama-sama tidak dapat melihat saat tikungan. Dan bisa bertemu dengan tiba-tiba di tengah tikungan, sehingga bisa adu banteng,” ujarnya.

Baca juga: Benarkah Kampas Rem Depan Mobil Lebih Cepat Habis Dibanding Belakang?

Ketiga, yaitu perlu atau tidak menyalip truk atau bus. Jika dirasa tidak perlu, sebaiknya tidak usah mendahului.

“Terakhir yaitu mampu, pastikan kendaraan yang dikendarai mampu mendahului. Agar semakin yakin, bisa menurunkan gigi perseneling agar ada tenaganya dan bisa cepat mendahuluinya,” kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com