JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini tersebar di internet video yang memperlihatkan truk menghindari hadangan anak-anak sehingga menabrak rumah di pinggir jalan.
Kebiasaan anak-anak yang mengadang truk ini memang terjadi sejak lama. Namun tidak sedikit dari kejadian ini yang mengakibatkan kerugian, baik dari pengemudi truk atau anak-anak yang terlindas truk.
Berbeda dengan mobil biasa, truk tidak bisa berhenti secara mendadak. Jadi ketika diadang dan mengerem mendadak, jarak berhenti truk bisa jauh dan menabrak apa yang mengadangnya.
Baca juga: Insentif Pajak 0 Persen Mulai Berlaku, Harga Mobil Toyota Turun sampai Rp 65 Juta
View this post on Instagram
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, ada empat faktor utama di dalam berhentinya kendaraan.
Pertama respon manusia, semakin tua, maka semakin lambat responnya yang membuat jarak berhenti lebih jauh.
“Faktor kedua adalah kecepatan, semakin cepat laju kendaraan, maka semakin jauh titik berhenti kendaraan,” kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Cuma 21 Mobil yang Dapat Insentif Pajak 0 Persen, Ini Daftarnya
Ketiga, semakin berat bobot kendaraan, maka semakin jauh titik berhenti dan terakhir elevasi dan permukaan jalan. Jalan menurun dan licin, membuat titik berhenti kendaraan semakin jauh.
“Truk bisa ngerem mendadak, cuma berhentinya yang jauh. Belum lagi kendaraan yang tidak terawat, dia ngeremnya senin, berhentinya kamis. Perlambatan roda memang terjadi, namun jika bebannya besar, yang ada roda selip dan tetap melaju truknya,” ucap Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.