Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Diskon Pajak, Lebih Baik Beli Mobil Baru atau Bekas?

Kompas.com - 01/03/2021, 16:11 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah mendorong penjualan mobil baru yang terdampak pandemi, dengan meluncurkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen yang berlaku selama tiga bulan mulai Maret 2021.

Konsumen yang saat ini memiliki dana untuk melakukan pembelian mobil pun dihadapkan dengan dua pilihan.

Lebih baik membeli mobil baru yang saat ini sedang murah karena mendapat diskon pajak, atau membeli mobil bekas usia muda yang secara harga lebih terjangkau.

Baca juga: Inden Toyota Raize Mulai Dibuka, Simak Estimasi Harganya

Karena dengan diskon pajak, harga mobil baru bisa ditekan lebih murah dari belasan juta rupiah hingga puluhan juta rupiah.

Budi Raharjo, Direktur dan Senior Partner OneShildt Financial Planning, mengatakan, ada sejumlah kelebihan dan kekurangan apabila kita membeli mobil baru pada saat ini.

“Kendaraan baru dari sisi maintenance relatif lebih murah. Kenapa? Karena mobil baru dapat garansi, jadi dalam beberapa tahun ke depan konsumen dapat kenyamanan dan ketenangan dalam memilikinya,” ujar Budi, kepada Kompas.com (1/3/2021).

Baca juga: Tabrakan Beruntun di Tol Kerap Terjadi pada Lajur Kanan

“Tapi mobil baru punya pajak yang relatif lebih tinggi daripada mobil bekas, depresiasi penurunan harga mobil baru pun lebih cepat ketimbang mobil bekas,” katanya.

Sementara konsumen yang beli mobil bekas bisa dapat pilihan yang beragam tergantung dana yang disiapkan.

Dari sisi pajak, biaya tahunan yang harus dikeluarkan untuk mobil bekas umumnya lebih murah. Kemudian, depresiasi harga juga sudah lebih lambat daripada mobil baru.

Baca juga: Ada Proyek di Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Berikut Rekayasa Lalinnya

Namun bagi Anda yang memiliki dana terbatas, terkadang membeli mobil secara kredit jadi sebuah pilihan.

Di sinilah membeli mobil bekas jadi kurang menguntungkan, karena tak semua leasing bisa melayani pembelian secara kredit.

Sementara proses kredit mobil baru tentu lebih mudah. Pun begitu dengan proses proteksi mobil seperti asuransi.

Baca juga: Insentif Pajak Mulai Berlaku, Daihatsu Turunkan Harga Rp 17 Jutaan

“Jadi pertimbangan beli mobil baru atau bekas harus pertimbangkan dari sisi fungsi, digunakan untuk konsumsi sendiri atau produktif seperti usaha taksi online atau sebagainya,” ucap Budi.

“Parameter berikutnya kemampuan finansial. Orang ada yang mau beli tunai tapi dana terbatas, orang mending pilih seken karena banyak pilihan kali dan bisa didapatkan dengan budget minimal,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sama aja bohonng


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau