Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Jangan Nekat Terobos Banjir, Efeknya Mesin Mobil Bisa Jebol

Kompas.com - 20/02/2021, 08:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya intensitas hujan yang terjadi akhir-akhir ini membuat sejumlah wilayah terendam banjir, seperti di Jakarta, Bekasi dan juga wilayah lainnya.

Ketinggian air di jalan raya bahkan membuat pengendara kendaraan bermotor kesulitan untuk melintas.

Namun, ada saja yang nekat melintas. Padahal dalam kondisi jalan tergenang, pengendara sangat tidak disarankan untuk melewatinya.

Baca juga: Heboh Warga Satu Kampung Beli Ratusan Mobil Baru, Diler Kewalahan

Pasalnya ada risiko yang cukup berbahaya yang bisa terjadi jika kendaraan tetap dikendarai untuk menerjang genangan air, seperti water hammer.

blok mesin pecah karena water hammer dok Carfixari purnomo blok mesin pecah karena water hammer dok Carfix

Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia, menjelaskan, Water hammer adalah kondisi di mana ada air dalam jumlah banyak masuk ke ruang bakar mesin.

Kondisi ini bisa berakibat terganggunya proses pembakaran yang terjadi di ruang mesin, sehingga kendaraan mengalami kerusakan.

“Kenapa mengganggu proses pembakaran? karena saat air masuk ruang bakar maka tidak bisa dikompresi bersama bahan bakar,” ujar Sigit kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2021).

Akhirnya, Sigit melanjutkan, bisa menyebabkan piston dan kepala silinder dapur pacu bengkok, blok mesin retak, dan pada akhirnya mesin tidak bisa menyala.

Baca juga: Dapat Uang Rp 24 Miliar, Pria Ini Beli Xpander meski Belum Bisa Nyetir

“Masuknya air ke dalam mesin mobil, salah satunya terjadi saat mobil menerjang banjir atau saat hujan,” katanya.

Presiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil kepresidenan melintasi banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.   ANTARA FOTO/Bayu Pratama S Presiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil kepresidenan melintasi banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.

Jika mobil sudah mengalami kerusakan tersebut maka biaya untuk perbaikan yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit bisa mencapai jutaan rupiah hingga puluhan juta rupiah.

“Biaya untuk perbaikan mencapai Rp 6 juta untuk kerusakan 2 silinder (termasuk penggantian part 2 conrod, 2 piston, perbaikan liner ruang bakar dan biaya jasa turun mesin),“ ujarnya.

Tetapi, jika kerusakan hingga menyebabkan mesin pecah maka biaya yang harus dikeluarkan bisa jauh lebih besar lagi.

Baca juga: Cerita Sutrisno, Dapat Uang Rp 15, 8 M Langsung Beli HR-V, Xpander, Innova, dan Pikap

“Kalau sampai mesinnya pecah maka harus dilakukan penggantian, dan biaya untuk blok mesin ini bisa mencapai Rp 9 juta,” tutur Sigit.

Dengan berbagai risiko tersebut Sigit pun tidak menyarankan pengemudi mobil menerjang genangan air, apalagi jika ketinggian air sampai pada mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau