Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengemudi Jangan Nekat Terobos Banjir, Efeknya Mesin Mobil Bisa Jebol

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya intensitas hujan yang terjadi akhir-akhir ini membuat sejumlah wilayah terendam banjir, seperti di Jakarta, Bekasi dan juga wilayah lainnya.

Ketinggian air di jalan raya bahkan membuat pengendara kendaraan bermotor kesulitan untuk melintas.

Namun, ada saja yang nekat melintas. Padahal dalam kondisi jalan tergenang, pengendara sangat tidak disarankan untuk melewatinya.

Pasalnya ada risiko yang cukup berbahaya yang bisa terjadi jika kendaraan tetap dikendarai untuk menerjang genangan air, seperti water hammer.

Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia, menjelaskan, Water hammer adalah kondisi di mana ada air dalam jumlah banyak masuk ke ruang bakar mesin.

Kondisi ini bisa berakibat terganggunya proses pembakaran yang terjadi di ruang mesin, sehingga kendaraan mengalami kerusakan.

“Kenapa mengganggu proses pembakaran? karena saat air masuk ruang bakar maka tidak bisa dikompresi bersama bahan bakar,” ujar Sigit kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2021).

Akhirnya, Sigit melanjutkan, bisa menyebabkan piston dan kepala silinder dapur pacu bengkok, blok mesin retak, dan pada akhirnya mesin tidak bisa menyala.

“Masuknya air ke dalam mesin mobil, salah satunya terjadi saat mobil menerjang banjir atau saat hujan,” katanya.

Jika mobil sudah mengalami kerusakan tersebut maka biaya untuk perbaikan yang harus dikeluarkan juga tidak sedikit bisa mencapai jutaan rupiah hingga puluhan juta rupiah.

“Biaya untuk perbaikan mencapai Rp 6 juta untuk kerusakan 2 silinder (termasuk penggantian part 2 conrod, 2 piston, perbaikan liner ruang bakar dan biaya jasa turun mesin),“ ujarnya.

Tetapi, jika kerusakan hingga menyebabkan mesin pecah maka biaya yang harus dikeluarkan bisa jauh lebih besar lagi.

“Kalau sampai mesinnya pecah maka harus dilakukan penggantian, dan biaya untuk blok mesin ini bisa mencapai Rp 9 juta,” tutur Sigit.

Dengan berbagai risiko tersebut Sigit pun tidak menyarankan pengemudi mobil menerjang genangan air, apalagi jika ketinggian air sampai pada mesin.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/20/081200615/pengemudi-jangan-nekat-terobos-banjir-efeknya-mesin-mobil-bisa-jebol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke