Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun Ini Beli Mobil Listrik Bakal Bebas Pajak

Kompas.com - 06/02/2021, 08:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Akhirnya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru sebesar nol persen akan disetujui. Namun, aturan ini berlaku khusus bagi mobil listrik.

Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, mengatakan, rencananya pemerintah bakal mengimplementasikan keringanan tersebut jelang akhir 2021.

Hal ini tentu jadi angin segar bagi konsumen yang sudah berniat membeli mobil listrik. Dengan aturan ini, harga kendaraan ramah lingkungan tersebut bisa lebih ditekan dan tentunya akan lebih terjangkau.

Baca juga: Ini Kriteria Kendaraan Kebal Ganjil Genap di Bogor Saat Akhir Pekan

Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-anKompas.com / Setyo Adi Review Hyundai Kona Electric. SUV berpenggerak listrik dari Hyundai dengan banderol Rp 600 juta-an

Seperti diketahui, battery electric vehicle (BEV) sampai saat ini masih terbilang mahal. Harga mobil listrik murni termurah di Indonesia saat ini dipegang oleh Hyundai Kona tipe Prime yang dibanderol Rp 637 juta.

“Yang akan kami berikan adalah insentif dari sisi fiskal. PPnBM-nya akan 0 persen by Oktober atau November ini. Jadi, kalau mau beli mobil listrik tunggu saja sampai akhir tahun,” ucap Septian, dalam konferensi virtual (5/2/2021).

Meski begitu, insentif tersebut memang tidak serta merta meningkatkan penjualan mobil yang anjlok pada 2020.

Baca juga: Makin Mahal, Apa Saja Fitur dan Akomodasi Toyota Kijang Innova?

Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di FatmawatiPertamina Pertamina resmikan SPKLU komersial pertamanya di Fatmawati

Namun, relaksasi ini diprediksi bisa menambah penetrasi mobil listrik di dalam negeri, sejalan dengan perkembangan infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).

“Kami lihat akan gradual ini penetrasinya, mungkin sampai 2025, mungkin slowly naik sampai 2030 akan lebih banyak,” ujar Septian.

“Tapi dalam estimasi kami, tidak akan langsung tiba-tiba market-nya mobil listrik begitu kami insentif ini itu langsung 20 persen,” katanya.

Baca juga: Volvo Rilis Bus Tingkat Terbaru dengan Tinggi 4 Meter

Sistem penggerak mobil listrik murni (BEV) Lexus UX 300e.Toyota Sistem penggerak mobil listrik murni (BEV) Lexus UX 300e.

Sebelumnya, sejak tahun lalu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, telah berupaya memacu industri otomotif untuk tetap bertahan pada masa pandemi Covid-19.

Salah satunya lewat pengajuan relaksasi PPnBM sebesar 0 persen untuk mobil baru, yang menurutnya dapat mendorong daya beli masyarakat.

Namun, usulan ini tak diterima Menteri Keuangan Sri Mulyani. Saat itu pemerintah disebut tengah fokus mengoptimalkan paket insentif yang telah dikeluarkan untuk semua pelaku industri.

Baca juga: Komparasi Sedan Mewah Eks Taksi Mercy dan Camry, Pilih Mana?

Nissan Leaf dipamerkan di IEMS 2019.Kompas.com/Donny Nissan Leaf dipamerkan di IEMS 2019.

Tak berselang lama, Kemenperin mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo secara prinsip menyetujui usulan tersebut dan diklaim tinggal menunggu persetujuan Kemenkeu.

Terakhir, wacana ini kembali dihembuskan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada awal 2021. Menurutnya, sektor otomotif dapat menjadi katalisator pemulihan ekonomi nasional tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau