JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum memulai balapan untuk suatu musim, MotoGP akan menggelar sesi tes pra-musim. Tak ada pabrikan yang dengan sengaja akan melewatkan sesi yang satu ini.
Mengapa tim begitu memperhatikan hanya empat sesi selama tiga bulan, meskipun kalender balap mencakup 19 seri di seluruh dunia selama delapan bulan?
Baca juga: Sesi Tes Pra-Musim MotoGP Hanya Digelar di Qatar
Dikutip dari Bikesrepublic.com, Senin (18/1/2021), tujuan utama dari tes pra-musim adalah untuk menemukan lebih banyak tentang mesin baru dan mendapatkan data yang sangat penting.
Istilah ini terlalu disederhanakan karena ada banyak sekali aturan yang perlu diuji oleh pebalap, tim, teknisi komponen, teknisi ban, dan lainnya.
Pebalap akan menghabiskan banyak lap di trek sambil mencoba mencari tahu bagaimana ban dan motor bekerja dan menemukan cara optimal untuk menghasilkan performa terbaik dalam satu lap atau satu balapan penuh.
Sementara itu, para teknisi tim, perlu mencari tahu pengaturan suspensi dan elektronik apa yang dapat membuka kunci dari performa motor dan potensi penuh komponennya.
Data tersebut akan berguna dalam balapan yang akan datang. Sebab, tim memiliki ide dasar tentang apa yang dilakukan motor tersebut.
Baca juga: Sirkuit Sepang Dipastikan Batal Gelar Sesi Tes Pra-Musim
Bukan hanya untuk motor balapnya saja, tapi juga untuk produsen helm dan pakaian balap, produsen knalpot, produsen komponen motor, dan lainnya, juga tertarik untuk memberikan umpan balik untuk meningkatkan produk mereka.
Seiring dengan standarisasi spesifikasi teknologi, GP Commission membatasi jumlah sesi tes pra-musim resmi untuk membatasi biaya yang dikeluarkan oleh tim pabrikan.
Selain itu, juga memberikan lebih sedikit waktu bagi motor untuk berkembang dalam satu musim.
Pada akhir sesi tes pra-musim keempat dan terakhir di Qatar, tim tanpa konsesi harus mengumumkan mesin yang akan mereka gunakan sepanjang musim. Saat mesin diproduksi, mereka akan dikemas dan disegel oleh GP Commission.
Dengan demikian, tim harus menggunakan mesin itu sepanjang tahun. Maka itu, performa tim akan kacau sepanjang tahun jika memilih mesin yang salah.
GP Commission membuat keputusan ini untuk terus memantau perkembangan dan memastikan bahwa tim dengan lebih banyak uang tidak dapat terus meningkatkan motornya saat musim berlangsung.
Kemajuan yang terlihat akhir-akhir ini datang dari tempat lain, seperti penyetelan suspensi, strategi elektronik, ban, kesesuaian motor dengan trek tertentu dan tentu saja, kemampuan pebalapnya.
Dengan begitu, tingkat kompetitif atau persaingan di MotoGP bisa tetap dijaga. Tidak terlalu ada yang menonjol karena yang satu terus berkembang, sedangkan yang lain kesulitan.
Tanpa aturan ini, pabrikan yang lebih besar akan tetap berada di depan, sementara tim yang lebih kecil atau pendatang baru akan terus berada di belakang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.