Jalani Cek Medis Pertama Usai Operasi, Bagaimana Kondisi Marquez?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap andalan Marc Marquez, menjalani cek medis pertamanya usai operasi ketiga yang dilakukannya pada awal Desember 2020 lalu.

Seperti diketahui, pebalap yang dijuluki The Baby Alien mendapatkan cedera patah tulang humerus kanan pada seri pembuka MotoGP 2020 di Jerez.

Dirinya langsung menjalani operasi di Hospital Universitari Dexeus, Barcelona, untuk menanamkan plat titanium.

Baca juga: Orang Ketiga Cerita Perselisihan Dovizioso dan Gigi DallIgna

Selang beberapa hari setelah melakukan operasi pertama, Marc Marquez nekat dan mencoba turun di MotoGP Andalusia. Namun, usai balapan di sesi latihan ketiga Marquez mendapati lengannya memar dan bengkak.

Saat hendak berlaga di MotoGP Ceko, Marquez justru kembali mengalami nasib buruk. Platnya patah saat Marquez mencoba membuka jendela rumah.

HRC Marc Marquez saat berlaga di GP Andalusia 2020

Insiden itu membuat dirinya harus menjalani operasi kedua di Dexus. Namun, pemulihannya menjadi jauh lebih rumit, hingga membuatnya harus absen sepanjang musim 2020.

Kondisi tersebut diketahui karena adanya infeksi pada lengan Marc Marquez. Dengan penanganan tim dokter yang berbeda, Marquez pun memutuskan untuk menjalani operasi ketiga di Hospital Ruber Internacional.

Marquez diperkirakan butuh waktu enam bulan untuk pulih, tapi hasil cek medis pada Kamis (14/1/2021) menunjukkan progres positif.

Baca juga: Direktur Ducati Akhirnya Terusik Oleh Komentar Pedas Dovi

"Hari ini Marc Marquez telah mengunjungi Hospital Ruber Internacional untuk cek medis. Delapan kali juara dunia ini berkunjung enam pekan setelah operasi dijalankan pada 3 Desember untuk pseudarthrosis yang terinfeksi pada tulang humerus kanannya,” dikutip dari pernyataan resmi Honda Racing Corporation (HRC), Jumat (15/1/2021).

"Hasil evolusi klinis dan radiografi yang memuaskan telah dikonfirmasi dalam evaluasi ini. Marquez akan melanjutkan perlakuan antibiotik spesifik, disertai program pemulihan fungsional yang disesuaikan dengan situasi klinisnya.” tutup pernyataan tersebut.