Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Nekat, Ingat Lagi Batas Aman Motor Terjang Banjir

Kompas.com - 12/01/2021, 10:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu belakangan ini membuat sejumlah ruas jalan di beberapa daerah terendam banjir. Untuk pengemudi motor sebaiknya ketahui batas aman jika terpaksa harus menerjang banjir.

Seperti contoh pengemudi motor CBR150R yang baru-baru ini viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @agoez_bandz4 memperlihatkan pengemudi motor itu nekat menerjang banjir dengan level ketinggian air yang cukup tinggi.

Baca juga: Tanggapan PO Bus AKAP Soal PSBB Jawa-Bali

Pemotor tersebut tidak menghiraukan sejumlah risiko yang mungkin saja bisa terjadi pada motor yang dikendarai.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agoez Bandz Official (@agoez_bandz4)

 

Technical Service Divison PT Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno mengatakan, motor memang bisa saja tetap melintas di kawasan yang tengah dilanda banjir. Tetapi, tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengendara agar motor tidak macet atau bahkan mengalami kerusakan.

“Selama ketinggian air masih di bawah ujung knalpot, sepeda motor masih aman saat melintasi lokasi banjir,” ucap Endro belum lama ini saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Tekan Potensi Kecelakaan, Pahami Titik Buta pada Truk

Endro melanjutkan, tentunya pengendara juga harus memperhitungkan apakah jalan yang akan dilewati tersebut bisa dilintasi. Jangan sampai saat melintas jalan yang tergenang banjir tiba-tiba motor terhenti karena ketinggian air di luar perkiraan.

Motor terabas banjirFoto: Motorplus-online Motor terabas banjir

Jika memang ketinggian air banjir melebihi dari ujung knalpot sepeda motor, lebih baik pengendara tidak nekat melintasinya.

“Kalau pengendara nekat melintas dan melebihi batas tadi, lebih baik motor jangan langsung dinyalakan. Kalau punya kemampuan, bisa periksa komponen kelistrikan, saringan udara, busi, knalpot, baterai, sampai karburator jika motoronya belum injeksi,” kata Endro.

Sebab, menurut Endro dikhawatirkan akan ada air yang masuk ke bagian kelistrikan dan mesin. Jika sudah merusak mesin, bisa mengeluarkan biaya mahal untuk perbaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau