Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Mesin Mobil Bisa Mati Ketika Terjebak di Rel Kereta?

Kompas.com - 20/11/2020, 10:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini banyak kecelakaan kendaraan tertabrak kereta, saat melewati perlintasan kereta api.

Selain karena keteledoran pengendara yang nekat melintas meski palang pintu sudah turun dan isyarat kereta akan lewat, ada isu soal mesin mobil yang tiba-tiba mati saat melintas di rel.

Ada mitos yang beredar, bahwa mesin kendaraan khususnya mobil bisa mendadak mati karena adanya medan magnet di perlintasan kereta. Mesin disebut tidak mau menyala kembali karena terganggu oleh medan magnet tersebut. Lantas, benarkah demikian?

Baca juga: Gojek Beri Uji Emisi Kendaraan Bermotor Gratis buat Mitra

Menurut Technical Service Executive Coordinator Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, rel kereta memang mengandung medan magnet, tetapi itu tidak membuat mesin mobil mati.

“Secara teknis, ketika rel akan dilalui kereta api pasti memiliki medan magnet karena adanya gesekan. Tapi itu tidak akan menganggu kinerja mesin mobil sehingga tidak bisa menyala dan sulit distarter. Kebanyakan justru hal iu terjadi karena kepanikan dari si pengemudi,” ujar Anjar belum lama ini kepada Kompas.com.

Kondisi jalan di perlintasan kereta api Volvo, Pasar Minggu, Rabu (20/12/2017)stanly Kondisi jalan di perlintasan kereta api Volvo, Pasar Minggu, Rabu (20/12/2017)

Namun Anjar menjelaskan, kemungkinan mesin tidak bisa distarter lagi memang bisa saja terjadi. Tetapi itu hanya untuk mobil yang kondisinya tidak sehat.

“Kalau aki mobil yang kondisinya memang sudah tidak baik, untuk distarter di rumah saja susah, apalagi di atas perlintasan kereta,” kata Anjar.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi turut mengungkapkan hal serupa.

Baca juga: Pertamina: Masa Iya Kita Setara dengan Bangladesh dan Kolombia

“Medan magnet yang terdapat di rel kereta tidak dapat menganggu kinerja kendaraan, tetapi lebih kepada psikologis (panik) si pengemudi,” kata Didi.

Didi mencontohkan, seperti pada mobil yang sudah menggunakan tombol start/stop. Maka membutuhkan injak pedal kopling (transmisi manual) atau pedal rem buat tranmsisi matik, ketika akan menyalakan mesin.

Dalam kondisi panik, sangat memungkinkan pengemudi lupa dengan prosedur utama dalam menyalakan kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau