Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Campervan Malah Bertambah di Kala Pandemi

Kompas.com - 17/11/2020, 19:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memang masih berlangsung di Indonesia. Berbagai sektor pun terkena efeknya, namun berbeda ceritanya dengan karoseri pembuat campervan atau recreational vehicle (RV).

Delima Jaya di Bogor merupakan salah satu karoseri yang membuat bodi RV serta mengubah bagian interior menjadi campervan.

Pada masa pandemi seperti sekarang, jumlah pesanan campervan lebih banyak dibanding tahun lalu.

Managing Director karoseri Delima Jaya, Winston Wiyanta mengatakan, pemesanan campervan memang stabil saja, belum terlalu banyak. Tetapi secara jumlah memang lebih banyak tahun ini.

Baca juga: Mobil Bekas Asal Produsen Eropa Harga Rp 50 Jutaan

RV Delima JayaKompas.com/Fathan Radityasani RV Delima Jaya

“Tahun lalu sekitar delapan unit, Sedangkan tahun ini sekitar 12-15 unit campervan dibuat,” ucap Winston kepada Kompas.com, Selasa (17/11/2020).

Winston juga mengatakan, campervan atau RV ini masuknya ke kategori kendaraan yang mewah atau hobi, jadi pasanya niche market, tertentu saja. Selain itu, membuat campervan atau RV juga bisa menjadi solusi berlibur yang bebas dari virus.

Misalnya jika ingin bepergian, tidak perlu memesan hotel untuk tidur, karena bisa dilakukan di mobil. Selain itu, tidak perlu bepergian ke tempat yang penuh kerumunan, campervan bisa dibawa ke lokasi piknik yang ada di ruang terbuka.

Baca juga: Alex Marquez Bela Joan Mir soal Juara Dunia karena Sang Kakak Absen

Bagi yang berminat, bisa mempersiapkan kendaraan bahannya, memakai mobil dengan kabin yang besar. Bisa juga dibuatkan bodinya dan basis kendaraannya dari pikap, namun pemubuatannya lebih memakan waktu.

“Kalau campervan berbasis mobil yang bodinya sudah jadi, pembuatannya kurang lebih 30-45 hari. Sedangkan yang basisnya pikap, pembuatannya 60-75 hari,” kata Winston.

Untuk biayanya sendiri bervariasi, tergantung dari basis kendaraan yang dipakai. Belum lagi jika kabinnya ingin dibuat mewah, tentu saja harganya akan lebih tinggi dibanding yang biasa saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau