Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Truk Oleng di Jalanan, Membahayakan Diri Sendiri dan Orang Lain

Kompas.com - 22/10/2020, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Akhir-akhir ini marak terjadi aksi truk oleng di jalanan. Oleng ini dilakukan dengan truk yang bergerak zig-zag sehingga kendaraannya bergoyang, miring ke kanan lalu ke kiri.

Aksi oleng ini selain tingkah laku dari sopir, disebabkan oleh perekam yang kemudian diunggah ke media sosial. Biasanya perekam ini yang memanas-manasi sopir agar melakukan aksi oleng kemudian videonya diedit dengan lagu-lagu yang menarik.

Padahal aksi oleng ini sangatlah berbahaya, bisa mencelakakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain. Tapi melihat potensi menjadi terkenal lewat video di sosial media dan merasa diakui kalau keren, menjadi penyebab aksi ini masih kerap dilakukan.

Baca juga: Mitsubishi Luncurkan Dua Xpander Edisi Serba Hitam, Unit Terbatas

Truk bernomor polisi T 8428 EL terguling di ruas Tol Jakarta-Cikampek, selepas Gerbang Tol Cikarang Timur arah Cikampek, Minggu (24/11/2019) sore.Dokumentasi PT Jasa Marga cabang Tol Jakarta-Cikampek Truk bernomor polisi T 8428 EL terguling di ruas Tol Jakarta-Cikampek, selepas Gerbang Tol Cikarang Timur arah Cikampek, Minggu (24/11/2019) sore.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, truk oleng menjadi tren karena banyak yang upload ke media sosial, sopir jadi banyak gaya.

“Semestinya jangan pada like atau subscribe yang mengupload videonya. Dari perusahaan sangat melarang aksi tersebut, kalau ada yang ketahuan melakukan aksi oleng kita keluarkan,” ucap Bambang kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bambang mengatakan, larangan aksi oleng ini sudah berulang kali disosialisasikan oleh perusahaan. Pasalnya, aktivitas ini sangat merugikan, apalagi jika sampai terjadi kecelakaan baik tunggal maupun melibatkan orang lain.

Baca juga: Vinales Menyerah Perbaiki Kelemahan Yamaha M1

Truk boks bermuatan sembako terguling di Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/4/2020). Petugas evakuasi menyebutkan truk berbobot 13 ton itu mengangkut sembako untuk dipasok menuju minimarket di Jakarta. 
ANTARA/HO-Damkar Jaktim Truk boks bermuatan sembako terguling di Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/4/2020). Petugas evakuasi menyebutkan truk berbobot 13 ton itu mengangkut sembako untuk dipasok menuju minimarket di Jakarta.

“Pokoknya semua bersalah, masyarakat yang memprovokaso sopir, sopir yang melakukan, yang membuat konten dan mengupload, serta yang like dan subscribe,” kata Bambang.

Bambang juga mengatakan, jangan-jangan aksi pelemparan batu ke kaca truk merupakan aksi protes masyarakat karena jengkel melihat aksi oleng yang dilakukan oknum sopir. Karena saat mengemudi patut mawas diri dan menghormati pengguna jalan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau