Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Kebiasaan yang Bikin Motor Terbakar

Kompas.com - 07/10/2020, 11:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus sepeda motor terbakar saat mengisi bensin beberapa kali terjadi di berbagai daerah. Tak jarang penyebabnya adalah kebiasaan mengisi bensin sampai luber.

Bensin yang luber akan menetes atau mengalir mengenai busi. Kondisi tersebut yang dapat memicu terjadinya kebakaran pada motor.

Baca juga: Berisiko, Bawa Bensin dalam Jeriken Bisa Bikin Motor Terbakar

Wahyudi, Kepala Mekanik AHASS PT Daya Adicipta Motora (DAM) selaku main dealer sepeda motor Honda Jawa Barat, mengatakan, kemungkinan besar yang pertama tutup busi mengalami kebocoran.

Jalan Raya DI Panjaitan Jakarta Timur mengalami kemacetan akibat sejumlah pengendara memperlambat laju kendaraan untuk menyaksikan sepeda motor yang terbakar akibat korsleting listrik, Jumat (28/8/2020). ANTARA/HO-Damkar Jaktim Jalan Raya DI Panjaitan Jakarta Timur mengalami kemacetan akibat sejumlah pengendara memperlambat laju kendaraan untuk menyaksikan sepeda motor yang terbakar akibat korsleting listrik, Jumat (28/8/2020).

"Sehingga percikan bunga api tidak lompat dari koil ke tutup busi, tapi ke luar (ground) ke mesin. Karena bensin yang bahaya bukan cuma cairan tapi uapnya," kata Wahyu, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Wahyu menambahkan, pada dasarnya mengisi bensin sampai luber juga bukan suatu masalah. Sebab, oleh pabrikan jika bensin luber maka ada 'jalur jatuhnya bensin tidak mendekati area busi.

Baca juga: Motor Terbakar di JLNT, Ingat Lagi Dasar Hukum Larangannya

"Mengisi bensin sampai luber, kalau pun luber tidak apa-apa karena sudah ada karet pelindung di sekitar tutup tangki dan dilengkapi selang yang standarnya mengarah langsung ke tanah. Jadi, bensin jatuh ke tanah," ujar Wahyu.

Namun, hal tersebut biasanya hanya ada pada motor bebek atau skuter matik (skutik). Sedangkan pada motor sport, bisa saja bensin tetap luber dan mengalir ke area mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau