Uji Teknis B40 Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kajian uji teknis campuran Biodiesel 40 persen alias B40 bisa rampung pada akhir tahun ini.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan bahwa kini program B40 telah memasuki tahap pengujian ketahanan mesin dengan engine test bench selama 1.000 jam.

"(Kajian) Akan selesai di akhir tahun, mungkin November kita mulai melakukan analisis lengkap dari semua. Kemudian pada Desember 2020 evaluasi dan penyusunan teknis penggunaan B40," kata Dadan belum lama ini.

Baca juga: Imbas Pandemi, Implementasi B30 Sulit Capai Target

KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo meresmikan implementasi program Biodiesel 30 persen (B30). Peresmian dilakukan di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).

"Untuk sementara kita tidak akan melakukan uji jalan di jalan raya, kan agak sulit ya kita akan memulai, agak takut keluar. Jadi kita mencari cara yang lain bagaimana ini tetap bisa berjalan," lanjutnya.

Menurut Dadan, keputusan pihaknya untuk tidak melakukan uji jalan seperti yang dilakukan saat penerapan B30 kali lalu sebagai dampak dari pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Ketua Tim Pengkajian B40 Sylvia Ayu Bethari menambahkan, metode uji ketahanan telah memperoleh persetujuan bersama dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (Ikabi).

Baca juga: Saat Jakarta PSBB Ketat, Bayar Pajak Kendaraan 5 Tahunan Bisa Online?

Dok Kontan.co.id Ilustrasi biodiesel

"Saat ini yang sedang dilakukan adalah uji ketahanan untuk dua engine, engine yang pertama menggunakan sample bahan bakar B40. Sedangkan untuk engine kedua formulasi B30 dengan DPME 10 persen sudah 615 jam," ujarnya.

Adapun, beberapa tahapan ujicoba sebelumnya telah dilakukan meliputi uji karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi bahan bakar B40.

Terkait campuran FAME pada B40 nanti rencananya menggunakan B30 dan 10 persen dari D100 yang diproduksi oleh PT Pertamina (Persero).