Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Dcab Bekas Tambang, Perhatikan Faktor Ini

Kompas.com - 11/09/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPikap kabin ganda atau Double cabin (Dcab) merupakan kendaraan yang biasa digunakan untuk operasional tambang. Setiap tahunnya, perusahaan tambang menjual kendaraan operasional dan mengganti dengan varian yang lebih baru.

Oleh karena itu, kendaraan bekas operasional tambang ini biasa dijual dengan harga yang lebih murah daripada Dcab lain yang milik pribadi. Selisih harganya pun lumayan besar, bisa sampai Rp 100 juta.

Harga yang murah ini memang menggoda, tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin membelinya. Apalagi melihat kondisi medan jalan di area tambang yang berat, perlu adanya pengecekkan di berbagai bagian kendaraan.

Baca juga: Mengapa Bus Sumatera Jarang Menggunakan Sasis Jepang?

Pasar pikap kabin ganda bekas terus mendapatkan peminat.Otomania/Setyo Adi Pasar pikap kabin ganda bekas terus mendapatkan peminat.

Anggota komunitas Dcab ID, Adit mengatakan, ada dua bagian yang harus diperhatikan ketika ingin beli dcab bekas tambang, yaitu ada di sektor mesin dan sasis.

“Kalau soal bodi dan interior, masih bisa diperbaiki. Sedangkan mesin dan sasis kan tidak mengetahui keadaan di sana seperti apa cara pakainya,” kata Adit kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jakarta PSBB Lagi dan Diler Mobil Wajib Tutup, Ini Kata Toyota

Jika melakukan perbaikan pada dcab bekas tambang, apalagi pada bagian mesin dan sasis, bisa mengeluarkan biaya yang banyak. Jika ongkos perbaikan tersebut dijumlah dengan harga dcab bekas tambang yang murah, bisa sama saja dengan bekas pribadi.

“Walaupun ada juga yang beruntung bisa dapat Dcab bekas tambang yang kondisinya masih bagus. Jadi bagaimana keberuntungan saja kalau mau beli Dcab bekas tambang dengan kondisi yang prima,” ucap Adit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com