Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Salah Pasang Busi Mobil, Ini Akibatnya

Kompas.com - 20/07/2020, 10:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasangan busi pada kendaraan, khususnya mobil tidak boleh dilakukan sembarangan, harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin. Jika tidak, maka harus rela terima konsekuensi negatif yang bakal terjadi.

Service Head Auto2000 Bekasi, Sapta Agung Nugraha, mengatakan, ada efek yang akan dihasilkan, dari ketidakcocokan tersebut. Pastinya bukan sesuatu menguntungkan, jadi perlu sesuai antara busi dan karakter mesin tiap mobil.

“Apabila jenis busi tidak sesuai dengan karakteristik mesin, maka proses pembakaran menjadi tidak sempurna. Situasi itu akan membuat banyak campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar,” ujar Sapta kepada Kompas.com.

Baca juga: Update Kondisi Marc Marquez, Tangannya Patah dan Harus Dioperasi

Busi iridium (kiri) dan busi biasa (kanan).Ghulam/Otomania Busi iridium (kiri) dan busi biasa (kanan).

Lebih lanjut, Sapta menjelaskan, karena tidak sempurnanya pembakaran dapat mengakibatkan kerak di dalam ruang bakar menumpuk. Lebih dari itu, emisi gas buang HC (hidrokarbon) menjadi lebih besar.

Baca juga: Hasil Klasemen MotoGP 2020: Quartararo Memimpin, Marquez dan Rossi Tanpa Poin

Sapta menambahkan, dampak negatif selanjutnya yang bisa terjadi yaitu perfoma mesin akan menurun dan memungkinkan timbulnya kerusakan pada sistem pembakaran.

“Terakhir, dampak seketika yang nantinya bisa dirasakan adalah tarikan mesin berkurang, kemudian membuat mesin menjadi pincang maupun ngelitik (knocking),” katanya.

Sapta mencontohkan, seperti misalnya Toyota Avanza dan Yaris sama-sama memiliki nilai kompresi antara 10 sampai 11, untuk itu keduanya menggunakan busi tipe dingin. Namun, tetap ada perbedaan dari tipe elektrodanya.

Elektroda untuk tipe Yaris menggunakan platinum, sementara untuk Grand New Avanza sudah menggunakan tipe iridium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau