Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isuzu Mengklaim Belum Ada Efisiensi Tenaga Kerja Karena Pandemi

Kompas.com - 27/06/2020, 09:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPandemi telah berdampak pada industri otomotif. Permintaan kendaraan yang menurun dan produksi mobil yang terhenti, membuat sejumlah merek harus melakukan efisiensi karyawan.

Belum lama ini, BMW Group telah berencana memangkas hingga 5.000 karyawan di seluruh dunia sebagai respons terhadap penurunan penjualan kendaraan di tengah pandemi Covid-19.

Sementara itu, PT Astra Daihatsu Motor telah menyatakan untuk tidak memperpanjang kontrak karyawan yang telah habis masa berlakunya.

Baca juga: Drama Gugatan Motor Tak Wajib Nyalakan Lampu pada Siang Hari Berakhir

Proses perakitan Isuzu MU-X di pabrik Samrong, Thailand.dok.Isuzu Proses perakitan Isuzu MU-X di pabrik Samrong, Thailand.

Efek pandemi juga dirasakan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), yang mengalami penurunan penjualan drastis dalam beberapa bulan terakhir.

Meski begitu, General Manager Marketing Division PT IAMI Attias Asril mengatakan, sampai saat ini perusahaan belum melakukan efisiensi tenaga kerja.

“Sejauh ini belum ada, kita tetap pantau keadaannya bagaimana. Mungkin saja pada sisi tenaga penjualan atau diler bisa terjadi efisiensi,” ujar Attias, dalam diskusi virtual (26/6/2020).

Baca juga: Saat Mobil Pecah Ban Jangan Panik, Begini Cara Mengatasinya

Pekerja merakit komponen mobil di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015). Pabrik Isuzu Karawang Plant berlokasi di kawasan Suryacipta City of Industry ini memiliki kapasitas produksi 52 ribu unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit per tahun.TRIBUNNEWS / HERUDIN Pekerja merakit komponen mobil di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015). Pabrik Isuzu Karawang Plant berlokasi di kawasan Suryacipta City of Industry ini memiliki kapasitas produksi 52 ribu unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit per tahun.

Walau demikian, menurutnya tak menutup kemungkinan jika suatu saat perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan, namun dengan metode yang berbeda dari perusahaan lain.

“Mungkin saja nantinya akan dilakukan (efisiensi) dengan cara mengevaluasi performa secara perorangan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau