Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mau Dicap Pengemudi Ceroboh saat Musim Hujan

Kompas.com - 23/06/2020, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudikan mobil saat hujan wajib lebih hati-hati dibandingkan kondisi kering. Jalan yang basah dan genangan air bisa menjadi lebih berbahaya bagi pengemudi ataupun pengguna jalan lain.

Walaupun pengemudi sudah berpengalaman, kadang ada saja kecerobohan yang dilakukan saat mengemudi pada kondisi hujan. Training Director The Real Driving Centre, Marcell Kurniawan menjelaskan ada lima kecerobohan yang dilakukan pengemudi.

“Pertama dan paling banyak dilakukan yaitu over speeding atau mengebut. Risiko ngebut saat hujan adalah ban bisa selip dan mobil menjadi kehilangan kendali yang akhirnya bisa menabrak benda atau kendaraan lain,” kata Marcell kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Harga Hatchback Bekas, Jazz, Swift, atau Yaris yang Termahal?

Pengendara mobil melintasi genangan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Minggu (2/2) pagi menyebabkan beberapa ruas jalan di ibu kota tergenang banjir dengan ketinggian 10-50 centimeter.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Pengendara mobil melintasi genangan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (2/2/2020). Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Minggu (2/2) pagi menyebabkan beberapa ruas jalan di ibu kota tergenang banjir dengan ketinggian 10-50 centimeter.

Selanjutnya yaitu dengan membiarkan ban yang kembangannya sudah tipis saat memasuki musim penghujan. Ban yang botak bisa menyebabkan selip, hal ini disebabkan kemampuan membuang air yang berkurang sehingga bisa timbul efek aquaplanning.

“Ketiga, mengemudi dengan zig-zag atau selap-selip diantara kendaraan. Perilaku seperti ini bisa menyebabkan mobil kehilangan kendali karena hilangnya traksi antara ban dan jalan,” ucap Marcell.

Baca juga: Susul Xpander, Nissan Juga Recall 9.000 Unit Livina di Indonesia

Perilaku ceroboh selanjutnya yaitu menerabas genangan. Jika melakukan hal tersebut, bisa menyebabkan water hammer jika ada air yang masuk ke ruang bakar. Selain itu, genangan yang diterabas juga belum tahu seberapa dalam genangan tersebut.

“Harus hati-hati dengan genangan, karena kita tidak tahu kedalamannya. Jika menabrak lubang yang dalam, bisa-bisa bagian kaki-kaki mobil menjadi rusak. Terakhir yaitu terlalu mengambil risiko memasuki banjir,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau