JAKARTA, KOMPAS.com – Penjualan mobil Toyota sampai akhir Juli 2020 masih bisa mengandalkan stok yang tersisa di diler. Oleh sebab itu, meskipun pabrik mulai beroperasi pada Juni ini, suplai tidak difokuskan untuk mengisi pasar domestik.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, suplai mobil dari pabrik ke diler untuk saat ini belum begitu banyak (wholesales).
“Memang secara pabrikan, khususnya TMMIN, sudah mulai beroperasi di awal bulan Juni. Tapi terus terang masih lebih banyak untuk fokus ke ekspor,” ujar Anton, dalam diskusi virtual (15/6/2020).
Baca juga: Lolos Uji Tabrak, Toyota Bicara Kehadiran Raize di Indonesia
“Karena stok kami di diler masih mencukupi, terhadap jumlah secara total dari prediksi penjualan tahun ini,” katanya.
Menurut Anton, dari sekian banyak jajaran produk Toyota, memang semuanya tidak ready stock. Khususnya untuk model-model yang diimpor secara utuh dari luar negeri (CBU/Completely Built Up).
“Contohnya saya cek produk CBU, khususnya Alphard. Ini sebenarnya jumlahnya cukup, tapi ternyata demand-nya cukup banyak naik di bulan ini,” tuturnya.
Baca juga: Usai Thailand, Begini Kabar Kehadiran Fortuner 2020 di Indonesia
“Jadi mungkin tipe dan warna tertentu harus inden, tapi secara umum bulan ini mobil-mobil kami ready stock,” ucap Anton.
Untuk diketahui, sebelumnya pabrik Toyota sudah aktif kembali mulai 2 Juni 2020, sejak berhenti dari 11 Mei hingga 1 Juni yang lalu.
Sementara pabrik Daihatsu yang membuat mobil Toyota seperti Avanza, Calya, dan Agya, berhenti beroperasi sejak 10 April, sudah kembali dibuka 3 Juni 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.