Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangsang Industri Otomotif, Gaikindo Minta Keringanan Pajak Kendaraan

Kompas.com - 01/06/2020, 19:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengajukan tiga stimulus kepada pemerintah guna merangsang industri otomotif imbas pandemi virus corona alias Covid-19.

Tiga permohonan stimulus ini berupa keringanan (relaksasi) pajak, kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), serta relaksasi penghapusan larangan dan pembatasan (Lartas).

“Kepada pemerintah kami meminta saat ini industri otomotif masih menderita, kami mengharapkan setelah wabah berakhir, industri ini harus tetap diperhatikan,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2020).

Baca juga: Harga Produk Otomotif Indonesia Disebut Tak Ramah Konsumen

Secara detail, untuk keringanan (relaksasi) pajak kendaraan bermotor, Gaikindo menyarankan berada di level 30 hingga 50 persen, dari sebelumnya 10 - 12,5 persen.

Sementara soal KITE, Nangoi mengatakan bahwa pada saat ini para pabrikan otomotif di Tanah Air kesulitan proses impor di tengah situasi pandemi.

“Proses impor sedikit terganggu karena adanya pandemi di negara-negara eksportir. Sehingga proses surat menyuratnya menjadi lama, dan kita minta itu bisa diperpanjang,” kata dia.

Baca juga: Gaikindo Merasa Beruntung Dapat IOMKI dari Kemenperin

Adapun soal relaksasi demurrage dan penghapusan larangan dan pembatasan (Lartas), Gaikindo juga meminta untuk diberikan relaksasi atau memperpanjang batas waktu penggunaan batas waktu penggunaan peti kemas di dalam pelabuhan sampai dengan satu bulan.

Lebih lanjut, pihaknya juga berharap agar pemerintah menghapus daftar Lartas terhadap beberapa barang impor untuk memudahkan importasi bahan baku komponen industri otomotif.

"Melalui permintaan ini, kami harap industri otomotif bisa meningkatkan daya saing ekspor dan penjualan di domestik kembali pulih. Sebagaimana diketahui, saat ini pasar juga mengalami pelemahan signifikan karena pandemi," ujar Nangoi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau