Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Mobil, Bus Juga Bisa Facelift

Kompas.com - 04/05/2020, 07:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Melakukan facelift jamak dilakukan pada kendaraan roda empat. Namun, jangan salah, kendaraan niaga seperti bus juga biasa melakukan perubahan tampilan wajah kendaraan agar tampilan tetap segar dan mengikuti zaman.

Bodi buatan karoseri memiliki konstruksi yang kuat dan memang dibuat agar tahan lima sampai 1 tahun. Namun, setiap tahunnya, ada saja karoseri yang memunculkan model terbaru ataupun perubahan kecil pada desain bodi bus terbaru.

Jika harus mengubah bodi secara keseluruhan, pasti bisa menghabiskan biaya yang banyak. Namun, tersedia juga solusi lain, yaitu dengan hanya mengganti bagian depan dan belakangnya, sedangkan bagian tengah tetap pakai yang lama. Jadi istilah facelift masuk di sini!

Baca juga: Kecelakaan Supercar, Jangan Samakan Menyetir Supercar dengan Mobil Biasa

Modifikasi BusThe Valueable Experience Modifikasi Bus

Dimas Raditya, anggota dari forum Bismania Indonesia, mengatakan, kebanyakan bus yang melakukan modifikasi pada bagian depan dan belakang tanpa mengubah konstruksi aslinya.

Modifikasi bagian depan dan belakang, kebanyakan dilakukan oleh karoseri kecil sampai menengah,” ucap Dimas kepada Kompas.com, Minggu (3/5/2020).

Misalnya, mengganti tampilan Jetbus 2 menjadi yang paling baru, yaitu Jetbus 3+. Selain mengubah tampilan menjadi semakin segar, biasanya alasan pemilik bus mengganti tampilannya yaitu karena kecelakaan ringan pada bagian depan atau belakang.

Baca juga: Pertamax Cs Cashback 30 Persen Selama PSBB, Ini Cara Mendapatkannya

Hal seperti mengubah bagian depan dan belakang bus sebenarnya bisa juga dilakukan oleh karoseri besar. Perubahan yang dilakukan, masuknya ke reparasi bodi, seperti yang dikatakan Werry Yulianto, Export Manager karoseri Laksana.

“Ganti bagian depan dan belakang masuknya ke reparasi. Kebanyakan pelanggan juga sekalian mengubah ke model paling baru,” kata Werry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau