JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang ada di Indonesia sudah semakin diminati. Infrastruktur jalan yang semakin baik, membuat perusahaan otobus (PO) saling berlomba menawarkan fasilitas kenyamanan.
Fasilitas dari AKAP yang ditawarkan mulai dari model bus yang beragam, kelas yang mewah, bahkan sudah ada yang menggunakan kursi rebah. Namun ada satu PO yang menarik, karena menawarkan fasilitas yang tidak biasa.
PO Raya dengan trayek Jakarta – Solo memiliki keunikan pada kabinnya, yaitu menggunakan kursi pesawat untuk tempat duduknya. Kursi ini berada mulai kelas eksekutif sampai supertop.
Baca juga: Lalu Lintas Justru Ramai Saat PSBB Jakarta, Ini Penjelasannya
Kelas eksekutif bus ini memiliki konfigurasi kursi 2 kursi bagian kanan dan kiri (2-2) dengan kapasitas 24-32 orang. sedangkan yang supertop, menggunakan kursi yang lebih lebar, sehingga konfigurasi kursinya hanya 2-1 dan bisa diisi oleh 18 penumpang.
Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana, pembuat bodi untuk PO Raya, mengatakan, ketika membeli bodi bus, tidak termasuk dengan kursi pesawat tersebut.
“Mereka pasang sendiri kursi pesawatnya, bukan dari karoseri. Jadi saat beli cuma bodinya saja, enggak sama kursinya,” kata Werry kepada Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).
Baca juga: Diskon PCX dan Nmax di Tengah Pandemi Corona Tembus Jutaan Rupiah
Jadi PO Raya membeli dan memasang kursi pesawat tersebut sendiri, tanpa bantuan dari karoseri. Kalau dilihat, kursi pesawat memang lebih lebar dibanding kursi bus biasa. Selain itu memiliki busa yang lebih tebal sehingga penumpang lebih nyaman.
Memang kursi yang lebih lebar membuat jalan di lorong bus menjadi lebih sempit. Hal ini dikarenakan kursi yang digunakan bukan untuk bus, tetapi dimodifikasi dudukannya sehingga bisa dipasang di kabin bus.
Dimas Raditya, anggota Forum Bismania Indonesia, mengatakan kalau kursi pesawat yang digunakan pada bus PO Raya memang sudah ada sejak lama.
“PO Raya memang sudah dari dulu pakai kursi pesawat untuk armadanya. Kursi yang dipakai bekas pesawat McDonnell Douglas,” ucap Dimas kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.