Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban pada Mobil yang Parkir Lama Perlu Isi Nitrogen?

Kompas.com - 14/04/2020, 10:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan Work From Home yang sudah berjalan lebih dari satu bulan membuat masyarakat jarang melakukan aktivitas di luar rumah. Terlebih lagi saat ini pemerintah sudah mengeluarkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.

Banyak masyarakat yang hanya menghabiskan waktu di rumah, sehingga membuat kendaraan parkir relatif lama di garasi. Mobil yang didiamkan dalam waktu lama wajib mendapat perhatian khusus, terutama pada komponen ban.

Ada yang mengatakan, ban yang diisi menggunakan udara biasa akan lebih cepat berkurang tekanan anginnya. Karena molekulnya kecil, sehingga bisa mudah menyelinap lewat pori-pori ban. Kondisi tersebut menyebabkan ban menjadi kurang angin dan dinding menekuk atau defleksi.

Baca juga: Pentingkah Pakai Balaclava untuk Pengguna Sepeda Motor?

Terkait hal ini, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

“Tidak harus telak pake nitrogen, pake angin biasa atau oksigen juga sudah cukup, asal selalu dicek rutin saja. Dalam kondisi seperti ini kan pasti sedang ada dirumah terus, jadi kesempatan buat maintai kendaraan lebih banyak,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/04/2020)

Baca juga: Pertamina Perluas Jangkauan Pesan Antar BBM, Ini Daftar Kotanya

Zulpata menjelaskan, molekul nitrogen memang dinilai lebih besar dari angin biasa, sehingga akan sulit untuk menerobos pori-pori karet ban. Maka dari itu, ban yang diisi nitrogen lebih stabil tekanannya.

Suhunya juga tidak mudah memuai, misal, temperatur lingkungan mobil berubah-ubah. Tetapi perlu diingat, hal tersebut hanya berlaku pada ban yang diisi oleh nitrogen murni, bukan ban yang di campur dengan angin biasa.

“Untuk yang belum menggunakan angin nitrogen, tidak usah memaksakan untuk diisi angin nitrogen. Apalagi dalam kondisi seperti ini pemerintah melarang masyarakat untuk keluar rumah. Yang penting tekanan angin saja yg disesuaikan, kalau kurang baru tambah, sesuaikan tekanan angin ban dengan yang direkomendasikan pabrikan,” kata Zulpata.

Selain itu, menurut Zulpata, kondisi seperti ini harusnya dimanfaatkan oleh pemilik mobil untuk rajin mengecek dan merawat ban.

“Periksa bagian ban, adakah benda asing yg menempel di ban, misal paku atau batu ditelapak ban. Meski kecil, benda tersebut bisa berbahaya karena bisa merusak struktur karet ban,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com