JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020 yang sedianya digelar pada 9-19 April mendatang, akhirnya ditunda dengan alasan untuk mencegah penyebaran virus covid-19 atau corona.
Alhasil program baru yaitu drag race dan kompetisi motor listrik kustom Indonesian Custom E-Moto Expo & Championship (ICEC), kerjasama dengan Komunitas Sepeda/ Motor Listrik Indonesia (KOSMIK) pun ikut ditunda.
Padahal balapan motor listrik dan kompetisi d IIMS 2020 merupakan salah satu corong komunitas dan banyak pihak untuk memperkenalkan dan mempopulerkan motor listrik di Indonesia.
Baca juga: Kemenhub Siapkan Klasifikasi Motor Listrik, Ada Batas Kecepatan
Hendro Sutono, juru bicara Kosmik, mengatakan, tidak terkejut melihat Dyandra Promosindo selaku peyelenggaara akhirnya memutuskan menunda IIMS 2020, karena tujuan bisnis harus mengalah pada kepentingan bersama.
"Itu hal terbaik yang bisa dilakukan penyelenggara. Adapun untuk sosialisasi kami sebagai komunitas terus melakukan karena banyak media (cara) lain untuk melakukannya tidak hanya IIMS 2020," kata Hendro kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
Hendro mengatakan, jika tidak ada halangan rencananya sekitar Juni juga akan ada pameran khusus motor listrik. Jika itu pun akhirnya ditunda karena kondisi yang belum kondusif, maka pihaknya menerima dengan lapan dada.
"Kegiatan saya rasa tidak akan berhenti. Sebab animo motor listrik juga semakin baik, terus bertambah. Pameran hanya salah satu cara saja untuk mempopulerkannya," kata Hendro.
Baca juga: Ada Kompetisi Kustom dan Drag Race Motor Listrik di IIMS 2020
Sebelumnya, untuk kompetisi kustom motor listrik di IIMS 2020 akan dibuka untuk dua kelas, yaitu Freestyle dan Enthusiast. Kelas Freestyle akan diikuti oleh modifikator. Sedangkan kelas Entusiast terbuka untuk umum.
Adapun untuk drag race motor listrik sekadar program exhibition saja. Mau menunjukkan kepada masyarakat bahwa motor listrik juga punya tenaga yang tidak kalah dengan mesin pembarakan bensin.
"Elektrik juga bisa powerfull, karena selama ini kendaraan listrik identik dengan "pelan" dan "gak kuat nanjak," kata Hendro kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.