JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan transportasi umum yang bersifat pribadi seperti taksi atau taksi online, memiliki risiko menjadi korban tindak kejahatan.
Belum lama ini masyarakat dikejutkan dengan viralnya dugaan upaya penculikan, yang dilakukan oleh pengemudi taksi online terhadap seorang perempuan di Jakarta.
Meskipun kedua belah pihak sudah memutuskan untuk berdamai dan mengakui adanya kesalahpahaman, sebaiknya masyarakat tetap menjadikan kisah ini sebagai pembelajaran mengingat kasus seperti ini sudah sering terjadi.
Khususnya bagi para kaum hawa yang sering menggunakan jasa taksi online.
Baca juga: Mengulik Fitur Canggih Yamaha NMAX 155 Connected/ABS
Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kejahatan tersebut.
“Hal yang paling utama pastikan wajah pengemudi yang menjemput dengan yang ada diaplikasi itu sama, karena sekarang banyak pengemdui yang menjual akunnya atau dengan alasan menggantikan keluarga atau saudara. Demi kemanan hal seperti itu harus dihindari,” ujar Sony kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (12/02/2020)
Kemudian bagi wanita yang sering menggunakan jasa taksi online sebaiknya selalu memberikan informasi kepada teman atau keluarga terkait nomer polisi atau screenshot data pengemudi yang ada diaplikasi. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga.
Baca juga: Intip Kecanggihan Kamera Tilang Elektronik di Jakarta
Sony juga menyarakankan kepada penumpang untuk proaktif terhadap pengemudi.
“Jangan sungkan untuk mengajak berbicara pengemudi terkait data dirinya, jadilah penumpang yang proaktif. Terlebih lagi jika ada hal yang tidak sesuai, seperti rute alternatif yang tidak diketahui. Penumpang wajib menegur pengemudi,” kata Sony.
Terakhir Sony mengingatkan kejahatan bisa terjadi dimana saja dan penyebabnya bisa bermacam-macam.
Oleh karena itu, terutama untuk wanita, ia mengingatkan untuk tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan dan baju yang terlalu minim ketika menaiki taksi online.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.