Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kemacetan di Tol Trans Jawa, Cipali Mau Diperluas

Kompas.com - 24/12/2019, 07:22 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Tingginya antusiasme masyarakat untuk merasakan sensasi berkendara di tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) II elevated membuat ruas tol tersebut menjadi macet parah. Bahkan, jalur ke arah tol terpanjang di Indonesia itu sempat ditutup karena terjadinya penumpukan kendaraan.

Agar kondisi itu tidak kembali terjadi, pemerintah pun menyiapkan berbagai antisipasi. Salah satunya dengan melakukan pelebaran ruas tol Cikopo - Palimanan (Cipali).

Sebagaimana dikutip dari KOMPAS properti, menyebutkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana memperluas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Perluasan dilakukan dengan menambah lajur jalan.

Baca juga: [POPULER OTOMOTIF] Tol Layang Japek Macet Parah | Kondisi Mobil yang Parkir Berbulan-bulan di Bandara

Dari yang sebelumnya dua lajur menjadi empat lajur pada masing-masing jalur A (arah Cirebon) dan B (arah Jakarta).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan, hal itu kepada Kompas.com, usai pengumuman pemenang sayembara gagasan desain kawasan ibu kota negara, di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (23/12/2019).

Honda Prospect Motor menggelar uji coba berkendara di jalan tol layang menggunakan Honda CR-VHPM Honda Prospect Motor menggelar uji coba berkendara di jalan tol layang menggunakan Honda CR-V

"Ini akan kita tempuh, karena setelah beroperasinya Tol Layang Jakarta-Cikampek, kemacetan bergeser ke Karawang Barat sebagai titik pertemuan antara lalu lintas layang dan eksisting," kata Basuki.

Selepas Karawang, terusnya, kendaraan akan beralih menuju Tol Cipali melalui gerbang tol (GT) Cikampek Utama dan Cikopo. Di titik itulah akan dilakukan perluasan lajur jalan di tol sepanjang 116,5 kilometer milik PT Lintas Marga Sedaya (LMS) tersebut.

Pekerjaan konstruksi fisik, kata Basuki, perluasan jalan bebas hambatan berbayar ini akan dilakukan mulai tahun 2020.

Baca juga: 5 Kejadian Unik di Tol Layang Jakarta-Cikampek sejak Dibuka

Sebelumnya diberitakan, saat puncak arus mudik Natal (2019) dan Tahun Baru (2020) pada 21 Desember 2019, terjadi kemacetan total selama 3 jam di Tol Layang Jakarta-Cikampek. Kemacetan terjadi akibat adanya kendaraan yang mengalami gangguan mesin di KM 22-23.

Kondisi tersebut membuat antrean panjang kendaraan. Kepadatan tak hanya terjadi di tol layang, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting pun kondisi lalu lintas dalam keadaan padat merayap.

Sejumlah kendaraan petugas jalan tol melintas di area pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019). PT Jasa Marga melakukan pembenahan dengan perbaikan siar muai (expansion joint) di puluhan titik Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), jelang beroperasi fungsional pada 20 Desember 2019.ANTARA FOTO/Risky Andrianto Sejumlah kendaraan petugas jalan tol melintas di area pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019). PT Jasa Marga melakukan pembenahan dengan perbaikan siar muai (expansion joint) di puluhan titik Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), jelang beroperasi fungsional pada 20 Desember 2019.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk sendiri mencatat, pada pada H-5 atau Sabtu (21/12/2019) sebanyak 63.014 kendaraan melintas Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Layang Jakarta-Cikampek dan keluar melalui GT Cikampek Utama.

Volume kendaraan ini masih 49 persen dari prediksi awal hingga 24 Desember mendatang. Ini artinya, masih terdapat 119.000 kendaraan yang belum meninggalkan Jakarta. Atau 51 persen yang diprediksi akan melintasi GT Cikampek Utama hingga 24 Desember 2019.

Baca juga: Terlalu Padat, Akses Tol Layang Jakarta-Cikampek Akan Dibatasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com