Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Beruntun Perdana Terjadi di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 23/12/2019, 06:52 WIB
Ari Purnomo,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Layang Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 27, Minggu (22/12/2019) sekitar pukul 09.00 WIB. Insiden ini diprediksi menjadi yang perdana setelah tol resmi diperbolehkan untuk umum sejak 15 Desember 2019.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tetapi akibat kejadian ini arus lalu lintas di ruas tol layang terpanjang di Indonesia itu menjadi tersendat.

Dikutip dari KOMPAS.id, Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Faiza Riani, mengatakan, kecelakaan terjadi di Kilometer 27 Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) arah Cikampek.

Faiza mengatakan, kecelakaan menimbulkan kerugian materi, tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Saat ini petugas masih mengecek di lokasi kejadian.

Menurut informasi dari petugas patroli jalan raya, kecelakaan disebabkan pengendara kurang mengantisipasi laju kendaraan. Sehingga tidak bisa mengantisipasi dan menabrak bagian belakang mobil yang ada di depannya.

Baca juga: Awas Pecah Ban saat Melintas di Tol Layang Japek, Ini 5 Penyebabnya

”Hingga saat ini, kami masih memonitor kejadian tersebut,” katanya

Semantara itu, untuk mengurai kepadatan di sepanjang ruas tol layang Japek II, Jasa Marga bersama kepolisian kembali memberlakukan rekayasa lawan arus. Yakni di Km 47 sampai Km 61 Tol Japek arah Cikampek.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, rekayasa lawan arus diberlakukan kembali.

Hal ini karena sejumlah titik lalu lintas di Tol Japek masih terpantau padat.

Sehari sebelumnya Jasa Marga juga memberlakukan rekayasa lawan arus di Tol Japek dan diakhiri pada sore harinya.

Titik yang dipadati kendaraan adalah di Km 48 yang merupakan pertemuan tol layang dengan Tol Japek.

Baca juga: Tol Layang Jakarta Cikampek Macet Parah, Ini Penyebabnya

Kepadatan kembali terjadi di Km 50 karena area istirahat dipenuhi pengendara.

”Dengan diberlakukan rekayasa lawan arus ini diharapkan dapat mencairkan kepadatan yang terjadi,” ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sebaiknya jalan tol jangan di tambah terus tapi perbanyaklah angkutan umum yg tepat waktu dan nyaman seperti mrt dan lrt. #jernihberkomentar


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau