JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penyelundupan Harley-Davidson yang dilakukan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara, masih menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Sebab, selain merugikan negara tentunya mencoreng nama baik banyak pihak.
Selain ity, yang tidak kalah pentingnya lagi soal pemalsuan atau penggunaan identitas palsu oleh pemilik mobil mewah di DKI Jakarta.
Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal otomotif pada Jumat (6/12/2019).
1. Komentar Diler soal Ksus Penyelundupan Harley-Davidson Dirut Garuda
Harley-Davidson yang diselundupkan dari Toulouse, Perancis, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia tipe airbus A330-900 Neo secara terurai diperkirakan memiliki banderol sekitar Rp 800 juta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, sepeda motor diselundupkan di lambung pesawat menggunakan boks berwarna coklat dengan muatan 15 koli.
"Motor adalah Harley-Davidson shovelhead klasik tahun 1970-an yang dibeli pada April 2019," katanya di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Baca juga: Komentar Diler soal Kasus Penyelundupan Harley-Davidson Dirut Garuda
2. Kronologi Penyelundupan Harley-Davidson di Pesawat Garuda Indonesia
Penyelundupan sepeda motor dan suku cadang Harley-Davidson serta sepeda Brompton melalui maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat Airbus A330-900 Neo memiliki potensi kerugian negara Rp 532 juta sampai Rp 1,5 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, kasus ini ditemui dari pemeriksaan yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) pada Minggu (17/11/2019) ketika pesawat baru tiba di Cengkareng dari Perancis.
"Terdapat 22 penumpang dalam pesawat, termasuk Direktur Utama Garuda Indonesia. Tidak ada kargo yang tercatat dalam penerbangan ini. Tak ada pelanggaran kepabeanan juga di bagian kokpit dan barang kargo," katanya di Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Namun, petugas menemukan beberapa koper dan 18 boks berwarna coklat di pesawat. Keseluruhan barang tersebut memiliki klaim tas sebagai bagasi penumpang.
Baca juga: Kronologi Penyelundupan Harley-Davidson di Pesawat Garuda Indonesia
3. Penyebab Banyak Pabrikan Otomotif Hengkang dari Indonesia
Selama beberapa tahun belakangan ini, sudah ada beberapa pabrikan otomotif yang pamit mundur alias tidak lagi melakukan aktivitas penjualan di Indonesia. Kementerian Perindustrian ( Kemenperin) menyebutkan bahwa situasi ini disebabkan oleh beberapa hal.
Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, mengatakan, pasar otomotif di Indonesia ada sedikit penurunan dan persaingannya juga cukup ketat.