JAKARTA, KOMPAS.com - Selain menjadi mobil ramah lingkungan dan bisa dijadikan genset rumah, Nissan Leaf juga membawa satu fitur unggulan lain yang memudahkan pengendara saat mengemudikannya, yakni e-Pedal.
Fitur ini menjadi bagian dari rangkain teknologi Nissan Intelligent Driving yang dimiliki Leaf. Konsep e-Pedal sendiri sebenarnya mengkolaborasikan daya akselerasi dan deselerasi dalam satu pedal.
Artinya, ketika pengendara mengaktifkan fitur e-Pedal dari konsul tengah, secara otomatis pedal gas akan memiliki fungsi ganda.
Baca juga: Impresi Perdana Coba Nissan Leaf [VIDEO]
Menurut Senior Manager R&D Nissan Motor Indonesia Jauhari Adzannis, ketika pedal gas diinjak fungsinya tetap untuk menyuplai teanga dan berakselerasi. Tapi ketika kaki dilepas dari pedal, secara otomatis laju mobil akan tertahan akibat adanya gaya deselerasi.
"Ada efek pengereman atau brake dari Nissan Leaf saat mengaktifkan e-Pedal. Fituri ini berkerja melalui regeneratif action dari motor dan juga secara otomatis akan men-trigger untuk brake booster. Jadi tetap menggunakan disk brake sebagai media deselerasinya," ucap Jauhari kepada Kompas.com, belum lama ini di Karawang, Jawa Barat.
Tidak hanya itu, ketika terjadi deselerasi berkat e-Pedal, lampu rem kendaraan secara otomatis juga akan ikut menyala. Hal ini berguna untuk memberikan informasi ke pengendara di belakang layaknya pengereman biasa.
Bisa diibaratkan seperti menggunakan engine brake, hanya saja gaya yang disebabkan jauh lebih halus karena tetap mengandalkan rem untuk melakukan deselerasi.
Baca juga: Bedanya Teknologi Hybrid e-Power pada Nissan Note
Ketika Kompas.com menjajal fitur ini dari kecepatan 100 kpj dan dengan seketika mengangkat kaki dari pedal gas, e-Pedal langsung responsif menahan laju kendaraan. Alhasil dalam hitungan detik, jarum speedometer juga langsung menurun drastis.
Menurut Jauhari, fitur e-Pedal akan sangat membantu ketika mengendarai Leaf di jalur padat perkotaan yang kerap mengharuskan berkendaraan secara stop n go. Dengan demikian, pedal rem benar-benar bisa tidak difungsikan.
Namun penting diingat, e-Pedal bukanlah pengganti rem, karena di saat membutuhkan pengereman darurat atau hard braking, maka pengendara tetap wajib menggunakan pedal rem biasa.
"Kalau membutuhkan hard braking saat high speed, itu tetap menggunakan pedal rem konvensional. Jadi e-Pedal ini bukan sebagai pengganti pedal rem utama, tapi lebih ke fitur pintar untuk memudahkan berkendara," ucap Jauhari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.