Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Beberkan Kendala Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 19/08/2019, 10:39 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arah pengembangan mobil listrik di Indonesia mulai terbuka dengan adanya Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Namun bukan berarti dalam aplikasinya pabrikan otomotif tidak menemui kendala dalam mengembangkan industri. Karena selain persiapan, ada hal lain yang juga tak kalah penting yaitu pasar.

Anton Jimmi Suwandy, Direktur Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, tak peduli segmen apa yang dimasuki, baik itu pasarnya besar atau kecil, mengedukasi pasar juga salah satu strategi yang harus dipikirkan.

Baca juga: Toyota Bicara Soal Produksi Mobil Listrik

"Kita sebenarnya tidak bicara perolehan atau apapun, karena pada prinsipnya bagi kami adalah melihat dari Perpres ini kan kita punya waktu dalam dua tahun selain persiapan juga mengedukasi pasar. Ini kan tidak mudah," kata Anton dalam kesempatan lalu.

Anton mengatakan, Toyota melihat adanya Perpres ini bukan hanya perkara produksi, lalu kemudian langsung jualan mobil. Tapi apa keresahan masyarakat mengenai untung rugi membeli mobil dengan teknologi baru ini.

"Mungkin mereka masih khawatir dengan banjir atau perawatan dan lainnya, jadi saya rasa dengan memperbanyak line up dan menambah jumlah konsumen yang memakai kendaraan hybrid akan mempermudah kita untuk edukasi karena nantinya kan ada word of mouth," katanya.

Baca juga: Toyota Anggap Target 20 Persen Mobil Listrik pada 2025 Masuk Akal

Sehingga dengan begitu, kata Anton, pengguna sebelumnya akan cerita pengalamannya ke teman-temannya.

"'ini mobilnya oke kok, durability-nya, perawatannya. Jadi saya rasa masuk ke segmen apapun, baik volumenya besar atau kecil, saya rasa itu strategi dari kami untuk mengedukasi pasar saja dulu," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kendalanya terletak pada waktu chargenya dibanding dgn stasiun pengisian mobil listrik. sbg contoh begini. misal dalam satu lokasi tersedia 5 stasiun pengisian dengan waktu pengisian tiap2 mobil ambil kata 1 jam. jika yang antri ada 20 mobil gmn coba? bisa nunggu brp jam buat isi. #jernihberkomentar


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Simak! Cara Tukar Uang Baru Lewat Pintar BI
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau