Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Galang Hendra Soal Sirkuit Mandalika

Kompas.com - 28/05/2019, 12:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Galang Hendra Pratama, pebalap asal Yogyakarta yang kini mengikuti kejuaraan dunia balap motor WSSP300, mengatakan, sayang Sirkuit Mandalika yang akan menggelar MotoGP merupakan sirkuit jalan raya bukan permanen.

"Sayang menurutku, kenapa tidak permanen. Karena mendatangkan MotoGP perlu investasi besar, kenapa tidak sekalian saja jadi sirkuit permanen. Karena kalau street circuit, takutnya sirkuitnya waktu tidak dipakai balapan itu," kata Galang, Senin (27/5/2019).

Baca juga: ITDC Siap Bertemu dengan Penyelengara F1

Pebalap yang memulai karir dari balapan bebek ini, mengatakan, sirkuit jalan raya bagus untuk mengangkat nama Indonesia di kancah dunia. Namun dikhawatirkan hanya sebatas acara, tidak mendukung perkembangan kualitas pebalap nasional.

"Tujuan ada MotoGP di Indonesia sebetulnya buat pembibitan dan pebalap Indonesia bisa merasakan balap motor sport, sama international. Kalau sirkuitnya jalan raya kan sulit latihan. Memang bisa di Sentul, tapi sayang kalau tempat latihan dan balapnya beda," katanya.

Galang Hendra saat memimpin balapan di WorldSSP300 Assen BelandaYIMM Galang Hendra saat memimpin balapan di WorldSSP300 Assen Belanda

Skenario lain, jika pun dibuat sebagai sirkuit permanen maka Sirkuit Mandalika terlalu jauh untuk latihan pebalap dari luar NTB. Apalagi selama ini atmosfer balap motor nasional berada di empat region, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

"Kalau terbebani tidak menurutku, kalau ada sirkuit permanen sekelas Mandalika, para pebalap di region satu sampai tiga saja mau ke Sentul. Kita bandingkan di Thailand, Buriram jauhnya seperti apa, tapi yang dari luar mau pada datang buat latihan," katanya.

Baca juga: Usai MotoGP, Indonesia Jajaki jadi Tuan Rumah Balap Formula 1

Galang mengatakan kualitas pebalap berbanding lurus dengan adanya sirkuit atau tempat latihan yang memadai. Dia memberi contoh seperti kemampuan pebalap Malaysia dan Thailand yang makin meningkat setelah punya sirkuit kelas MotoGP.

"Era aku di ARRC, Thailand ada tim Yamaha Thai, Apiwat, dan wildcard yang sangat mendominasi, sekarang mereka sudah pada naik kelas, dan Indonesia mendominasi. Tapi orang kita juga latihan yang di Buriram, atau paling dekat Sepang," kata Galang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com