Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Buka Suara Soal Investasi VW di Indonesia

Kompas.com - 05/10/2018, 07:02 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut kalau sudah ada pembicaraan terkait investasi Volkswagen (VW) di Indonesia. Namun, Airlangga masih belum bisa menginformasikan lebih jelas lagi.

"Banyak yang mau investasi di sini (Indonesia), termasuk VW tetapi semua itu masih dalam tahap diskusi," ucap Airlangga di hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan belum lama ini.

Airlangga menyebutkan bahwa semakin banyak produsen otomotif berinvestasi di Tanah Air bisa menjadikan industri otomotif di Indonesia itu menjadi berkembang.

Baca juga: VW Indonesia Sudah “Ngobrol” dengan Skoda

"Ini juga sekaligus bisa mengurangi ketergantungan impor. Kami dorong agar para merek otomotif untuk melakukan investasi di sini," ujar dia.

Soal investasi VW di Indonesia sebenarnya sudah terdengar lama. Tetapi grup otomotif asal Jerman itu mengalami masalah dieselgate yang terungkap pada 2015, sehingga rencana membangun pabrik di Indonesia pun ditunda.

Baca juga: VW Jadi Teruskan Investasi Pabrik di Indonesia?

Selain VW, ada beberapa merek otomotif lagi yang akan investasi di Indonesia. Produsen asal Korea Selatan, seperti Hyundai juga akan membangun tempat perakitan di Indonesia.

"Ya, termasuk merek itu juga. Tetapi semuanya masih dalam tahap diskusi, nanti akan kita informasikan lagi jika sudah pasti semuanya," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau