Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dieselgate Jadi Kambing Hitam Investasi VW di Indonesia

Kompas.com - 25/09/2018, 14:58 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana investasi Volkswagen buat pabrik perakitan di Indonesia, sampai saat ini belum menemui titik terang. Padahal pihak Agen Pemegang Merek (APM) Garuda Mataram Motor (GMM) berharap itu bisa terealisasi.

Terus memantau perkembangannya, Jonas Chendana, Chief Operating Officer PT Garuda Mataram Motor (GMM), mengatakan, sejauh ini memang masih belum ada kejelasan lagi. Kabar VW mau tanam modal di Indonesia sebenarnya sudah dari 2013 lalu.

Kala itu, Head of Sales & Marketing and Member of Board of Management Volkswagen AG Christian Klinger datang ke sini, dan membahas investasi pabrik dengan pemerintah. Rencananya, Grup Volkswagen mau mendirikan pabrik berkapasitas 80.000 unit per tahun di Indonesia.

Baca juga: Volkswagen Indonesia Masih Berharap Punya Pabrik CKD

Logo Volkswagen Autoevolution Logo Volkswagen

“Mengenai investasi pabrik dari Volkswagen AG, setelah mereka pull out, mereka belum punya rencana untuk kembali lagi sih,” ujar Jonas kepada KOMPAS.com, Jumat (21/9/2018).

Lalu, apakah ada kendala yang menghambat realisasi? Jonas menjawab, ganjalan sendiri lebih kepada faktor internal. Pasalnya Volkswagen baru diguncang skandal dieselgate, di mana itu jadi kasus terbesar sepanjang sejarah otomotif global.

“Kendala mereka untuk berinvestasi, mereka sedang melakukan restrukturisasi internalnya mereka terlebih dahulu, setelah masalah emisi itu. Mungkin baru ini yang bisa kami sampaikan sejauh ini,” ujar Jonas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau