JAKARTA, KOMPAS.com - Melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat bukan hanya dirasakan oleh pihak pabrikan yang memproduksi kendaraan, tapi juga berimbas sampai sektor modifikasi. Terutama bagi distributor yang menyalurkan produk impor aftermarket untuk diaplikasi pada kendaraan.
Andre Mulyadi selaku pendiri Nasional Modificator & Aftermarket Association (NMAA), menjelaskan bila beberapa bisnis aftermarket di Indonesia sudah mulai merasakan dampak dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar, namun dari hitungan sekalanya belum terlalu signifikan.
"Sedikit mempengaruhi, terutama untuk parts yang memang tidak bisa kita bikin secara lokal dan harus didatangkan dari luar. Contohnya seperti turbo, dan komponen-komponen detail mesin," ujar Andre kepada media di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Baca juga: Wadah Pengusaha Otomotif Suku Cadang dan Aftermarket
Dengan nilai tukar yang saat hampir menembus Rp 15.000, beberapa distributor juga sudah banyak yang mulai mengatur strategi baru untuk memasarkan produknya, apalagi ditambah dengan adanya aturan impor yang membuat sejumlah barang susah untuk didatangkan ke Indonesia.
Sejumlah komponen aftermarket yang sifatnya didatangkan dari luar negeri sudah mulai mengalami penyesuaian harga. Namun tidak semua berdampak negatif, ada poin positif yang juga bisa diambil dari tingginya dollar, yakni memacu produksi komponen aftermarket dari industri lokal.
Baca juga: Komponen Aftermarket Lokal Unjuk Gigi di IMX 2018
Beberapa barang aftermarket lokal yang sampai saat ini sudah bisa dibuat lokal, dari sisi kualitas menurut Andre tidak kalah dengan yang impor dari luar. Contohnya seperti dari sektor komponen interior dan bodikit.
"Sudah cukup banyak di Indonesia yang bisa membuat body kit dengan kualitas bagus ya, contoh nanti dalam IMX ada yang akan meluncurkan body kit lokal. Lalu Alpine itu akan membuat kolaborasi dengan modifikator luar membuat body kit, tapi nanti dibuat lokal juga," ujar Andre.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.