Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencan Singkat dengan Produk Fenomenal, Toyota C-HR

Kompas.com - 07/05/2018, 19:22 WIB
Aris F Harvenda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.com - Kehadiran Toyota CH-R di kancah otomotif nasional memang sempat bikin heboh.

Tak hanya status model baru dan tampilan yang terlihat segar, konsumen dan penggemar otomotif takjub dengan harga yang mencapai Rp 488,5 juta.

Bisa jadi ada hal khusus yag diberikan Toyota pada CH-R hingga membuat harga SUV 5 penumpang tersebut hampir menyerupai Honda CR-V atau Toyota Fortuner.

Desain baru yang berbeda dengan model-model Toyota yang pernah diproduksi.AFH Desain baru yang berbeda dengan model-model Toyota yang pernah diproduksi.
Isu terbesar yang digaungkan Toyota adalah penggunaan sasis baru yang dikenal dengan TNGA.

Sasis tersebut diklaim memiliki ragam kelebihan, seperti rangka yang kuat, kaku, punya titik berat yang rendah. Efeknya mobil lebih safety, stabil dan enak dikemudikan.

Kerangka Toyota C-HRtoyota egypt Kerangka Toyota C-HR
Jadi, untuk membuktikannya awak redaksi coba mengajak C-HR sejenak berputar-putar di Taman Impian Jaya Ancol.

Penyesuaian

Untuk mencari posisi mengemudi yang sempurna memang cukup mudah (user friendly). Jok dan setir bisa diatur sesuai kebutuhan.

Sayangnya, untuk pengaturan jok masih mengandalkan model operasi manual alias belum elektrik.

Pengoperasian jok C-HR belum elektrikAFH Pengoperasian jok C-HR belum elektrik
Toyota nampaknya lebih memilih pemasangan pengatur sandaran pinggang (lumbar support) daripada menggunakan pengatur jok elektrik.

Beberapa tombol pengaturan fitur mudah dijangkau dan indikator pengenalnya jelas. Baik di audio layar sentuh maupun dasbor dan konsol.

Tes jalan

Saatnya mencoba sekilas seputar kenyamanan CH-R dan performa mesin 1.8L dengan daya 141 tk.

Impresi awal mencoba Toyota C-HRtoyota Impresi awal mencoba Toyota C-HR
Kesenyapan kabin ketika mobil mulai melaju tergolong baik. Suara dari mesin, lintasan konblok, dan desiran angin tereduksi dengan baik.

Daya yang dihasilkan saat akselerasi sesuai dengan kapasitas mesin yang dimiliki. Derungan saat akselerasi spontan tidak terlalu ektrem.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau