Jakarta, KOMPAS.com – Saat peluncuran C-HR beberapa hari yang lalu, Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan target penjualan crossover baru itu sebesar 110 – 140 unit. Sebagian orang mengatakan target itu kekecilan, namun TAM menjelaskan sudah sesuai.
“Kami enggak malu-malu, karena memang segmennya terbatas,” kata Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto, Jumat (13/4/2018).
Menurut Soerjopranoto, pasar terbesar di Indonesia adalah MPV yang komposisinya mendekati 45 persen dari total penjualan seluruh mobil di Indonesia. MPV terutama segmen low bisa membesar karena salah satunya berisi kategori pembeli mobil pertama.
Sementara SUV dikatakan sebagai mobil tambahan atau pengganti mobil sebelumnya. Pembelinya dari kalangan pehobi, konsumen emosional, loyalis, atau orang-orang yang ingin punya mobil naik kelas.
Baca: Harga Kemahalan, Toyota C-HR Buat Siapa?
“Jadi SUV itu enggak bakalan lebih besar dari MPV. Biarpun (C-HR) harga Rp 400 jutaan, orang akan tetap ambil, karena pehobi atau yang lainnya. Model ini segmented, artinya pembelinya tidak akan banyak, jadi itu dasar pemikiran kami,” ucap Soerjopranoto.
C-HR diimpor utuh dari Thailand. TAM hanya menjual satu varian, yaitu bermesin 1.8L yang harganya Rp 488,5 juta untuk warna single tone dan Rp 499 juta untuk two tone.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.